Ramadhanku

Belajar dari Uang 100 Ribu Rupiah

Selanjutnya ia melemparkan uang itu ke lantai dan menginjak-injaknya dengan sepatunya, sampai uang itu jadi kotor.

Kontan
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO - Seorang guru mengangkat uang 100 ribu rupiah di depan murid-muridnya. Lalu ia bertanya,

“Siapa yang mau uang ini?”

Semua murid mengangkat tangan mereka, tanda ingin.

Kemudian guru itu meremas uang 100 ribu itu dengan tangannya, dan kembali bertanya, “Sekarang siapa yang mau uang ini?”

Kembali semua murid mengangkat tangannya.

Selanjutnya ia melemparkan uang itu ke lantai dan menginjak-injaknya dengan sepatunya, sampai uang itu jadi kotor.

(Baca juga: Buka Puasa di Istana, Jokowi Ajak Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Perkokoh Kekompakan)

Setelah betul-betul kotor oleh debu ia berkata, “Sekarang siapa yang mau?”

Tetap saja seluruh murid mengacungkan tangan mereka. Saat itulah sang guru memasukkan pelajarannya,

“Inilah pelajaran kalian hari ini. Betapapun kalian berusaha merubah bentuk uang ini tidak akan berpengaruh kepada nilainya.”

“Bagaimanapun kalian dihinakan, diremehkan, direndahkan, dilecehkan, dinistakan, kalian harus tetap yakin bahwa nilai hakiki kalian tidak akan pernah tersentuh.”

“Ketika itu kalian akan tetap berdiri kokoh setelah terjatuh. Kalian akan memaksa seluruh orang untuk mengakui harga dirimu.”

“Bila kalian kehilangan kepercayaan terhadap diri kalian sendiri dan nilainya, saat itulah kalian kehilangan
segala-galanya”. [Islampos.com]

======================

Komentar-komentar di Sekitar Kita

1. Saudara laki²nya bertanya saat kunjungan seminggu setelah ia melahirkan : "Hadiah apa yg diberikan suamimu setelah engkau melahirkan ?"

"Tidak ada." jawabnya pendek.

Saudara laki2 nya berkata lagi : "Masa sih? Apa engkau tidak berharga di sisinya?? Aku bahkan sering memberi hadiah istriku walau tanpa alasanyang istimewa."

Siang itu, ketika suaminya lelah pulang dari kantor menemukan istrinya merajuk di rumah.. keduanya lalu terlibat pertengkaran. Sebulan kemudian, antara suami istri ini terjadi perceraian.

Dari mana sumber masalah nya?? Kalimat sederhana yang diucapkan saudara laki2 sang istri.

2. Saat arisan seorang ibu bertanya : "Rumahmu ini apa tidak terlalu sempit? Bukankah anak2 mu banyak??"

Rumah yang tadinya terasa lapang sejak saat itu mulai dirasa sempit oleh penghuninya, ketenangan pun hilang saat keluarga ini mulai terbelit hutang kala mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit ke bank.

3. Seorang teman bertanya : ''Berapa gajimu sebulan kerja di toko si fulan?"

Ia menjawab : "1 juta rupiah"

"Cuma 1 juta rupiah!! Sedikit sekali ia menghargai keringatmu, apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu??"

Sejak saat itu ia jadi membenci pekerjaannya, ia lalu meminta kenaikan gaji pada pemilik toko, pemilik toko menolak dan mem PHK nya, kini ia malah tidak berpenghasilan dan jadi pengangguran.

4. Seseorang bertanya pada kakek tua itu : "Berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan?"

Si kakek menjawab : "Sebulan sekali"

Yang bertanya menimpali : "Wah, keterlaluan sekali anak2 mu itu. Di usia senjamu ini seharusnya mereka mengunjungimu lebih sering"

Hati si kakek menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap anak2nya, akhirnya ia jadi sering menangis dan ini memperburuk kesehatan dan kondisi badannya.

Apa sebenarnya keuntungan yang kita dapat ketika bertanya seperti pertanyaan2 diatas?

Jagalah diri dari mencampuri kehidupan orang lain, mengecilkan dunia mereka, menanamkan rasa tidak nyaman.

Juga buat intropeksi diri, biar ngga gampang mengeluh dan merasa kurang melulu.

[Pesan Whatsapp]

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Maraknya Fenomena Sound Horeg

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved