Berita Eksklusif
Tukang Sapu Jalan Dag Dig Dug, Jelang Lebaran Belum Dapat THR
Menjelang hari raya tersebut, para petugas kebersihan Kota Balikpapan mulai dag-dig-dug, karena belum ada kepastian mengenai tunjangan hari raya (THR)
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Fachri Ramadhani, Muhammad Alidona, Muhammad Afridho Septian, dan Rudy Firmanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Lebaran sebentar lagi. Merujuk kalender, Idul Fitri 1437 H, tinggal menunggu tanggal 6 Juli, plus-minus 1 hari.
Menjelang hari raya tersebut, para petugas kebersihan Kota Balikpapan mulai dag-dig-dug, karena belum ada kepastian mengenai tunjangan hari raya (THR).
Seperti diakui Wa Ode, seorang ibu, tukang sapu jalanan yang ditemui Tribun Kaltim di kawasan Bandara Sepinggan, Balikpapan, Minggu (26/6/2016).
Ibu ini masih mengaku kebingungan saat ditanyai mengenai apakah menerima THR atau tidak tahun ini. Mengingat kondisi keuangan Kota Balikpapan tidak bagus, dan dana bagi hasil dari pemrintah pusat tidak kunjung cair, membuat pemerintah kota memberlakukan rasionalisasi di segala bidang.
Baca: Upah Petugas Kebersihan di Bawah UMK, Kepala DKPP Minta Pegawai Kerja dengan Ikhlas
Ada ketakutan di dalam hati ibu yang meminta namanya tidak dipublikasikan, kalau-kalau THR yang ditunggunya tidak akan turun, seperti tahun -tahun sebelumnya.
"Saya sudah 14 tahun bekerja sebagai penyapu jalan, dengan gaji yang saya terima bersih Rp 1,8 juta per bulannya. Tentu saja uang THR tersebut sangat penting bagi keluarga, apalagi kalau Lebaran, semua kebutuhan naik semua," ujar Wa Ode, ibu tersebut.
Hal yang sama disampaikan Nurli, juga penyapu jalan. Selama tujuh tahun bekerja sebagai petugas kebersihan, ia rutin mendapatkan THR.
Besarannya pun hanya Rp 1,5 juta. Uang sebesar itu sangat berarti buat Nurli dan keluarganya.
"THR buat belanja Lebaran, namanya juga setahun sekali, pengeluaran lebih besar daripada hari-hari biasa. Selama 7 tahun ini, ada THR. Dan setahu saya selama 7 tahun belum pernah terlambat, " ujar Nurli.
Para petugas penyapu jalanan yang ditemui TribunKaltim.co mengatakan besaran THR yang terima tahun lalu sebesar Rp 1,5 juta.
Meski tidak sepenuh upah bulanan, besaran nilai tersebut sangat dinanti-nanti. Tahun ini, mereka bahkan berharap, dapat menerima THR sejumlah besaran gajinya secara utuh. Kalau gaji bulanan Rp 1,8 juta, maka mereka berharap UMR pun sebesar itu, angka yang masih di bawah upah minimum kota Rp 2,2 juta.
Para penyapu jalanan masuk kategori Tenaga Harian Lepas (THL) dan tenaga bantuan di bawah Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan.
Tenaga harian lepas DKKP Kota Balikpapan berjumlah sekitar 1.200 orang. Mereka terbagi dalam beberapa bidang yakni, bagian sampah, taman, penyapuan, pemakaman, penebangan pohon, penyisiran rumput, penyiraman tanaman dan pembibitan.
Baca juga: Inilah Keluhan Petugas Kebersihan, Dapat 10 Kali Adipura tapi Gaji tak Sesuai UMK
Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Abdul Azis menjanjikan pegawai non-PNS tersebut akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) pada lebaran tahun 2016.
"Nanti kita berikan THR semua, itu hak mereka," kata Aziz.Ia pun angkat bicara mengenai keluhan beberapa Tenaga Harian Lepas (THL) soal rendahnya gaji.
Ia mengatakan selama ini tidak mengetahui adanya keluhan bawahannya soal penghasilan yang mereka terima.Walaupun begitu tuduhan soal DKPP memberikan gaji di bawah standar Upah Minimum Kota UMK tidak dijawab secara gamblang.
"Tidak ada itu (di bawah UMK) semua sejajar sama, toh selama ini juga tidak ada yang mengeluh sampai ke saya," katanya.
Kondisi Keuangan Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengatakan soal pengupahan tetap harus melihat kondisi keuangan daerah. Tidak menutup kemungkinan, apabila kondisi keuangan membaik, upah pasukan kuning yang saat ini dibawah UMK akan ikut meningkat.
Baca juga: Petugas Kebersihan Meninggal Mendadak di Tempat Tambal Ban
"Nanti dilihat kondisi keuangan kita. Kalau mencukupi nanti, kalau bisa dikasih lebih kenapa tidak dikasih lebih ya kan," ujarnya.
Hal ini sangat kontras mengingat Balikpapan adalah salah satu kota yang terus menerus meraih penghargaan di bidang lingkungan baik tingkat nasional bahkan internasional.
"Kita wajib menyejahterakan masyarakat Balikpapan, kalau ada duitnya. Kalau tidak ada bagaimana? Tugas kita lah untuk mencari," ujarnya menegaskan.
Ketika ditanya kondisi serupa sudah ditemukan sejak bertahun-tahun yang lalu, ia menjawab, "Itu yang lalu. Sekarang zaman kami kita buktikan nanti. Dalam lima tahun ini ada perubahan tidak? Kalau tidak ada perubahan berarti sama dengan yang lalu kan. Tapi yakin lah, Insya Allah ada perubahan. Berdoa saja," ujarnya. (*)
***
Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.
Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim