Mendesak Pembangunan LPKA

Sering Bergaul dengan Tahanan Dewasa, Napi Anak Bisa Jadi Lebih Jahat

Intensitas kontak antara mereka yang tak dapat dihindarkan itulah yang bisa menjadi sebab pertukaran informasi dan ilmu (kriminalitas).

Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A

2. Kamar Bergambar

Kasi Bina Dik, Lapas Kelas II A Samarinda, Selamet Pujiono didampingi pegawai Lapas menyuruh narapidana membersihkan lemari ruang narapidana anak di jalan Jendral Sudirman, Jumat (12/8/2016). ( TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Lapas Klas II A Sudirman yang berada di Jl Jend Sudirman Samarinda mendapat tugas cukup berat. Selain harus mengurusi narapidana dewasa, juga merawat napi anak-anak yang terlibat pelanggaran hukum.

Terdapat 35 napi anak yang berada di lapas tersebut. Anak-anak rata-rata berusia 16-18 tahun, dengan kasus beragam, seperti kasus narkotika, pencurian, pencabulan, hingga pembunuhan. Semua napi anak itu berjenis kelamin laki-laki.

Tribun berkesempatan mengunjungi blok khusus anak yang terdapat tepat di tengah-tengah area lapas. Ada satu ruangan yang tidak terlalu besar, dan dibagi menjadi dua tingakatan untuk digunakan tidur anak-anak tersebut.

Dalam ruangan itu, terdapat satu kamar mandi, kipas angin dan televisi.

BACA JUGA: Keluarga Dilarang Ikut Masuk, Calhaj Sempatkan Berfoto Bersama sebelum Diberangkatkan

Guna membuat anak-anak tersebut tidak merasa seperti dipenjara, pihak lapas menyuruh anak-anak menggambar dinding kamar dengan beragam tokoh pahlawan super, seperti Hulk dan tokoh lainnya.

Di luar ruangan terdapat lahan yang dapat digunakan anak-anak itu mencuci pakaian, menjemur pakaian dan untuk aktivitas lainnya, dan jeruji besi yang mengelilingi mereka sengaja ditutup pihak Lapas untuk menghindari kontak antara mereka dengan narapidana dewasa.

"Jadi, semua pelaku anak, yang sudah vonis maupun yang belum digabung di Lapas, di rutan dan Lapas narkotika tidak ada lagi narapidana ana, semuanya disini," ungkap Kasi Binadik Lapas Klas II A Sudirman, Pujiono Slamet, Jumat (12/8/2016).

Lanjut dia menjelaskan, dalam seminggu pihaknya sudah menjadwalkan berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh anak-anak itu, mulai dari bangun pagi hingga tidur kembali, semua diisi dengan kegiatan yang dapat membangun maupun membentuk mental mereka, termasuk dengan pendidikan formal juga diberikan terhadap seluruh anak.

"Sudah kami jadwalkan berbagai kegiatan, jadi tidak ada waktu kosong yang mereka buang di sini. Semua ini untuk mereka juga. Lebih susah mendidik mereka, harus ada irama khusus, kami bina dengan canda tapi tegas," ungkapnya.

BACA JUGA: Ekspresi Atlet Renang Ini Lebay Banget. . . tapi Itulah Kepolosannya yang Menuai Banyak Pujian

Secara umum, aktivitas anak-anak tersebut di dalam lLapas, mulai bangun subuh menjalankan shalat subuh, lalu persiapan apel hingga sarapan pagi.

Dilanjutkan pertemuan, yakni proses belajar mengajar, dengan kelas paket masing-masing, disaat itu juga anak-anak mengaji Al Quran hingga makan siang.

Setelah itu mereka dipersilahkan beraktivitas sehari-hari, seperti mencuci. Pukul 21.00 wita mereka semua sudah harus tidur.

"Selain kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan, kami juga memberikan tugas menjadi petugas pengibar bendera pada upacara 17 Agustus mendatang, rencana akan dihadiri Gubernur Kaltim. Setiap sore mereka latihan baris berbaris untuk persiapan itu," ungkapnya. (*)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM

Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co

Dan bergabunglah dengan medsos:

Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Halaman
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved