Milisi Abu Sayyaf

WNI Disandera, Wiranto Nyatakan Abu Sayyaf Gencarkan Perang Urat Saraf

Wiranto mengimbau masyarakat terutama keluarga sandera tetap tenang dan percaya kepada pemerintah.

TRIBUN JATENG/MUH RADLIS
Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan kelompok bersenjata Filipina Abu Sayyaf saat ini tengah memulai perang urat saraf dengan Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Wiranto menanggapi penyebaran informasi dari kelompok Abu Sayyaf tentang kondisi kesehatan warga negara Indonesia (WNI) yang sakit selama disandera lebih dari sebulan.

"Yang sempat sakit, itu kan informasi penculik. Mereka melemparkan terus informasi tersebut. Itu namanya perang urat saraf, perang psikologi," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, belum lama ini.

Wiranto mengimbau masyarakat terutama keluarga sandera tetap tenang dan percaya kepada pemerintah.

Menurutnya, memercayai informasi penculik akan memperkeruh situasi terutama di lapangan.

Baca: Jika Suaminya Pulang, Istri ABK yang Disandera Ini Ingin Masak Coto Makassar

Dikemukakan, pemerintah terus mendampingi keluarga sandera sekaligus menginformasikan bahwa pemerintah terus melakukan operasi intelijen untuk mengecek dan terus memperbarui kabar tentang kondisi sandera.

"Hasil pengamatan operasi intelijen, pantauan yang pasti tidak kami ekspose, keadaan mereka sementara memang lemah, namanya disandera, tapi dalam keadaan baik," kata Wiranto.

Wiranto meminta ketegasan pemerintah Filipina dalam mempercepat proses pembebasan sandera.

Indonesia, melalui jajaran TNI, telah siap masuk apabila disetujui pemerintah Filipina. Jalur diplomasi juga dimaksimalkan Indonesia.

"Kami meminta pemerintah Filipina agar bertindak lebih tegas, lebih pasti terhadap aksi‑aksi yang dilakukan oleh warga negara di daerah mereka tapi korbannya warga negara lain," tuturnya.

Baca: Nasib 7 ABK yang Diculik Kelompok Abu Sayyaf Belum Jelas, Keluarga pun tak Bisa Tidur Nyenyak

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono menyatakan kesiapan seluruh pasukan TNI Angkatan Darat jika sewaktu‑waktu Panglima TNI memerintahkan pelaksanaan operasi militer dalam membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

"Saya sudah siapkan pasukan manakala TNI AD diperintahkan untuk melakukan operasi militer," ujar Mulyono saat ditemui usai menghadiri acara peluncuran buku "Pengabdian Prajurit Kartika", di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Mulyono menuturkan, sejak tersiar kabar adanya kabar warga negara Indonesia yang menjadi korban penyanderaan, dia telah menyiagakan satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Kopassus, Kostrad dan alutsista sudah disiapkan. Pasukan saya sudah siap dan siaga, tinggal go," ungkapnya.

Dia pun menjelaskan bahwa selama ini TNI tidak bisa segera melakukan operasi militer sebab terhalang oleh batas wilayah kedaulatan negara lain.

Menurut dia, angkatan bersenjata Indonesia, Filipina, dan Malaysia telah membuat konsep bagaimana membebaskan para sandera dan upaya antisipasi agar peristiwa penyanderaan tidak terjadi kembali.

"Sandera kan banyak konteksnya. Tidak hanya tentara. Sudah ada konsep bagaimana membebaskan dan antisipasi," kata Mulyono.

Hingga kini sepuluh WNI masih disandera di Filipina oleh kelompok Abu Sayyaf. Tujuh di antaranya merupakan anak buah kapal tugboat Charles 001 dan Robby 152. Mereka disandera di Laut Sulu, Filipina Selatan, saat sedang berlayar membawa batu bara dari Tagoloan Cagayan, Mindanao, menuju Samarinda. Sementara tiga WNI lainnya disandera pada waktu berbeda, 9 Juli. (*)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM

Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co

Dan bergabunglah dengan medsos:

Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved