HUT Kemerdekaan RI
Kisah Pengibar Bendera Pusaka, Ayah tak Izinkan Kami Berbahasa maupun Bersekolah di Sekolah Belanda
Brigjen TNI (purn) Abdul Latief Hendraningrat adalah sosok yang mendapatkan kehormatan untuk mengibarkan bendera Merah Putih pertama kalinya
Kedisiplinannya sebagai tentara itu yang kemudian berimbas kepada empat orang anaknya.
Tuning menuturkan dia dan adik-adiknya mendapatkan perlakuan ala militer saat berada di rumah dan keempatnya tidak ada satupun yang diperbolehkan untuk berbahasa Belanda.
BACA JUGA:
Bebasnya Dua WNI disebut Hadiah HUT ke-71 RI dari Abu Sayyaf
“Kami dilarang untuk berbahasa Belanda, tahu saja tidak. Padahal di dekat rumah, ada sekolah Belanda yang bagus. Kami akhirnya di sekolahkan di Sekolah Rakyat,” tutur wanita berusia 70 tahun itu.
Namun begitu, anak dari Abdul Latief Hendraningrat diperbolehkan untuk belajar bahasa Inggris, karena Abdul Latief telah mengatakan bahwa Bahasa Inggris suatu saat nanti akan menjadi bahasa dunia.
“Yang saya kagumi, ayah saya dulu pernah bilang ke anak-anaknya, nanti bahasa Inggris akan menjadi bahasa dunia. Itu dikatakan saat saya masih SD,” jelas Tuning.
Selain menjadi tentara, Abdul Latief, kata Tuning juga sangat suka mengajar berbagai macam pelajaran terutama yang berkaitan dengan kebangsaan.
Dari hal itu, Abdul Latief akhirnya ditunjuk sebagai Rektor pertama IKIP Jakarta atau yang saat ini bernama Universitas Negeri Jakarta pada periode 1964-1965. (Tribunnews.com, Amriyono Prakoso)
***
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim