Milisi Abu Sayyaf

Inilah Saat yang Tepat untuk Menghancurkan Abu Sayyaf

Pemerintah Filipina telah optimis, dari segi jumlah mereka mampu memenangkan pertempuran.

INQUIRER/RADYO
Kelompok bersenjata Abu Sayyaf 

TRIBUNKALTIM.CO, MANILA - Enam batalion dari angkatan darat dan dua batalion angkatan laut telah dikerahkan menuju Sulu guna menumpaskan kelompok milisi Abu Sayyaf.

Dari total keseluruhan terdapat 10.000 tentara Filipina yang telah ditempatkan di medan pertempuran melawan kelompok Abu Sayyaf yang diketahui berjumlah sekitar 600 anggota.

Pemerintah Filipina telah optimis, dari segi jumlah mereka mampu memenangkan pertempuran.

Dan sekarang merupakan waktu yang tepat untuk menggempur serta menghancurkan Abu Sayyaf.

Baca: Tentara yang Gugur Melawan Abu Sayyaf Dimakamkan Secara Militer

Namun Rodolfo Biazon mantan senator dan Kelautan Umum memperingatkan bahwa operasi militer akan sia-sia tanpa ada kerjasama dari unit pemerintah lokal di daerah Sulu.

Menurutnya ketika bandit ini merasa terpojok, maka dengan sangat mudah para anggota Abu Sayyaf akan membubarkan diri dan kabur memasuki desa-desa sekitar untuk bersembunyi mencari jalan aman.

Lantaran para militan Abu Sayyaf diyakini merupakan warga sekitar sehingga sangat memungkinkan bagi para militan untuk meminta perlindungan dengan kerabat atau kelompok simpatik lainnya.

Biazon yang memiliki pengalaman tempur di Mindanao selama 18 tahun sebelum menjabat sebagai legislator dan penanganan komite pertahanan nasional menyatakan, dikhawatirkan ketika operasi militer sedang berlangsung di Sulu, kelompok Abu Sayyaf kemungkinan telah merencanakan aksi melarikan diri.

Baca: Kian Gencar, 2.500 Tentara Dikerahkan untuk Menumpas Abu Sayyaf

"Anggota militer harus terus ketat menjaga daerah di Basilan, lokasi strategis dimana para anggota Abu Sayyaf sangat berpeluang besar mencoba untuk kabur," ujarnya dikutip melalui laman abs-cbn, Kamis (1/9/2016).

Melihat beberapa operasi militer yang telah digencarkan, Biazon merasa sangat yakin sekarang adalah waktu yang sangat baik untuk menyerang kelompok teroris ini.

Sementara itu Angkatan Bersenjata tidak sedang disibukkan dengan kelompok-kelompok pemberontak kecil lainnya yang ada di Mindanao.

Di sisi lain seorang analis keamanan dan terorisme melihat masalah yang lebih besar.

Seperti yang diketahui Abu Sayyaf dilaporkan beraliansi dengan kelompok teror internasional yakni ISIS.

"ISIS di Suriah dan Irak akan mengambil keuntungan dengan melakukan agitasi kelompoknya yang terkena dampak. Dan pada saat yang sama para pengikut ISIS di Mindanao akan menggunakan situasi ini sebagai alat propaganda untuk agitasi," kata Prof Rommel Banlaoi.

Banlaoi meyakini, setidaknya terdapat 60 militan asing ISIS yang berada di Filipina, mereka mencoba untuk memperkuat pasukan mereka di provinsi Maguindanao, Lanao del Sur dan Sarangani.

Masih ada beberapa alasan cukup kuat jika keberadaan Abu Sayyaf tidak akan berakhir begitu saja setelah operasi militer pemerintah dilaksanakan. (*)

***
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved