Defisit APBD
Demi Seimbangkan Neraca Keuangan, Pemkot akan Intensifkan PAD
Menurut Fadli, upaya yang layak dilakukan untuk menutupi defisit itu adalah efisiensi.
Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sekretaris Kota Balikpapan Sayid MN Fadli mengungkapkan langkah yang saat ini dilakukan untuk menyeimbangkan neraca keuangan daerah hanya dua, intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan efisiensi.
Terkait PAD, Fadli mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya peningkatan baik melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dalam hal pajak maupun SKPD terkait retribusi.
"Salah satunya intensifikasi PAD. Itu kan kita lakukan. Rasanya PAD kita itu yang tertinggi di Kaltim, Rp 555 miliar lebih. Bahkan tahun ini kita proyeksikan naik Rp 3 miliar. Dispenda akan melakukan langkah‑langkah intensifikasi pajak," katanya.
Baca: Ini Cara Pemkot Samarinda Menghemat Anggaran
Walaupun jumlahnya tidak sedikit, dana yang bisa dihasilkan dari retribusi porsinya hanya seperenam dari pemasukan kas daerah.
Selebihnya, Pemkot masih bergantung dari dana transfer dari pusat seperti dana alokasi khusus, dana alokasi umum, maupun dana bagi hasil.
Menurut Fadli, upaya yang layak dilakukan untuk menutupi defisit itu adalah efisiensi.
Terlebih ada beberapa sumber retribusi yang belum dapat dimaksimalkan oleh SKPD yang bersangkutan.
Dia berharap SKPD ikut bertanggung jawab dan meminta mengintensifikasi sisa waktu beberapa bulan ini.
"Potensinya lumayan lah. Ada beberapa yang belum bisa digali secara maksimal seperti parkir, pasar, dan lain‑lain. Tapi kita juga harus hati‑hati melakukan intensifikasi, karena ekonomi kita juga sejak beberapa tahun terakhir belum bisa maksimal. Kalau kita bicara pajak hotel misalnya, dengan kondisi ekonomi sekarang mungkin hotel hanya penuh saat libur panjang," jelasnya.
Efisiensi yang dilakukan Pemkot Balikpapan melingkupi segala sektor. Sebagai contoh, rapat Pemkot sekarang harus menyeleksi kegiatan seperti apa yang memerlukan konsumsi.
"Kita mencoba seadanya saja lah. Kalau rapat ya air putih saja cukup. Kita sangat selektif sekali soal itu, saya tidak terlalu masuk ke item‑itemnya tapi kita terus melakukan efisiensi di segala bidang," kata Fadli.
Pemkot juga kini memotong anggaran biaya bahan bakar bagi kendaraan‑kendaraan dinas yang melekat pada jabatan atau yang non operasional. Langkah ini diharap dapat mempersempit margin antara pengeluaran dan penghasilan daerah.
Baca: Tutupi Defisit, Pemprov tak Keluarkan Dana Hibah
Ketika ditanya mengenai kemungkinan menjual aset pemda seperti yang dilakukan Pemkab Paser untuk mengurangi defisit, Fadli terdengar kaget.