Operasi Tangkap Tangan KPK
Dari Bisnis Tanah, Gula, hingga Masuk Bui, Inilah Kisah Irman Gusman yang Ditangkap KPK
Dia baru mengetahui isi bingkisan berisi uang Rp100 juta setelah petugas KPK melakukan OTT.
Ia membantah adanya rekomendasi dari Irman Gusman kepada pihak Bulog agar menjadikan Ibu Memei maupun perusahaan gula suaminya, Xaveriandy Sutanto, CV Semesta Berjaya.
"(Soal rekomendasi Irman Gusman) lihat aja pernyataan Kementerian Perdagangan, ada nggak, kan nggak ada. Ada nggak rekomendasi ke Bulog, kan nggak ada," ujarnya.
"Terus pihak KPK bilang (rekomendasinya) dari lisan. Dia katakan, yang dari lisan itu yah dari telepon," sambungnya.
Selain karena jual beli tanah itu, belakangan kedua saudagar ini makin akrab setelah bersepakat untuk menjajaki kerjasama bisnis gula.
Diketahui, selain menjadi Ketua Senator Indonesia, Irman Gusman juga menjadi Komisaris Utama PT Darmala Usaha Sukses, yang bermarkas di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Perusahaan menjadi salah satu perusahaan industri pabrik gula rafinasi terbesar di Indonesia.
"Setelah Idul Adha, Ibu Memei datang bertemu dengan beliau karena memang semula ada rencana join bisnis. Apakah seorang anggota DPD dilarang berbisnis? Kan tidak dilarang sepanjang tidak ada kaitannya dengan APBN. Ini kan swasta murni," katanya.
Dan baru pada Jumat, 16 September 2016 malam, Memei datang ke rumah dinas Irman Gusman di Jalan Denpasar Raya C3 Nomor 8, Kuningan, Jakarta Selatan.
Saat itu, Memei datang bersama suaminya yang juga pengusaha gula, Xaveriandy Sutanto, anaknya, F (10 th) dan adik Xaveriandy, Willy Sutanto.
Keluarga pengusaha gula itu terus menunggu agar bisa bertemu dengan Irman Gusman.
Setelah bertemu dan melakukan pembicaraan, Memei dan keluarga pamit untuk pulang dengan meninggalkan sebuah bingkisan untuk Irman.
Menurut Razman, semula Irman tidak mengetahui isi bingkisan dari Memei itu.
Dia baru mengetahui isi bingkisan berisi uang Rp100 juta setelah petugas KPK melakukan OTT.
"Karena sudah tengah malam, Irman kemudian mau tidur, lalu bingkisan itu dibawa ke kamar. Tidak lama orang KPK masuk ke rumah dan minta bingkisan itu diserahkan. Nah, di situ baru tahu itu isinya uang. 'Oh ternyata uang 100 juta," ujarnya.
"Kata Pak Irman, 'Pak Razman, kalau saya tahu bingkisan itu isinya uang, pasti saya akan serahkan Seninnya karena hari itu Jumat ke Sabtu. Saya tahu karena itu gratifikasi," katanya.