Jaringan Kelompok ISIS

Terkenal Sadis, Nenek Ini Jadi Perempuan Paling Ditakuti Militan ISIS

Seorang ibu rumah tangga berasal dari Irak menjadi satu di antara orang-orang yang paling ditakuti oleh ISIS.

CNN
Wahida Mohamed Al-Ju,aily (39), wanita yang telah memiliki cucu ini terkenal kerap kali turun ke medan tempur untuk menghabisi para militan ISIS. 

TRIBUNKALTIM.CO -- Seorang ibu rumah tangga sekaligus seorang nenek yang berasal dari Irak menjadi satu di antara orang-orang yang paling ditakuti oleh ISIS.

Perkenalkanlah Wahida Mohamed Al-Ju,aily (39), wanita yang telah memiliki cucu ini terkenal kerap kali turun ke medan tempur untuk menghabisi para militan ISIS.

Rasa bencinya kepada ISIS bermula ketika suami keduanya terbunuh awal tahun ini. Tak hanya itu ayah kandung dan tiga saudaranya juga menjadi korban kebrutalan kelompok garis keras ini.

Baca: Gara-gara Main Sepak Bola, ISIS Borgol 6 Bocah Irak dan Dilas hingga Tewas

Tak mau tinggal diam melihat orang-orang yang dicintainya pergi begitu saja, Wahida atau yang akrab disapa Um Hanadi melakukan serangkaian aksi sadis sebagai bentuk balasan.

Dilansir melalui laman CNN, Jumat (30/9/2016), Wahida mengaku telah memenggal kepala musuhnya, memasak tangan dan bahkan membakar tubuh para militan ISIS hidup-hidup.

Saaat ini ia menjadi komando yang mengepalai kelompok milisi suku 70 di Shirqat, Mosul, Irak.

Aksi penumpasan yang dilakukan Wahida juga mendapat bantuan dari pasukan pemerintah Irak.

"Saya melawan mereka. Saya memenggal kepala mereka, memasak tangan mereka dan membakar seluruh tubuh mereka," ujar Wahida berapi-api.

Terkenal dengan aksi brutalnya, saat ini Wahida masuk ke dalam daftar orang paling ditakuti dan paling dicari oleh ISIS.

Baca: Miris. . . Masih Bayi, Anak-anak ISIS Sudah Didandani Sabuk Bom Bunuh Diri

Meskipun sering diburu ISIS, Wahida mengaku sudah berhasil selamat dari enam upaya pembunuhan dirinya.

Tak hanya itu, wanita sadis ini juga mendapatkan acaman keras dari pemimpin tertinggi ISIS.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved