Kesehatan
Usai Melahirkan, Ibu Depresi dan tak Bahagia? Perhatikan 8 Hal Ini
Pada beberapa kasus, seorang ibu bahkan tega membunuh anaknya sendiri yang masih bayi karena berhalusinasi akibat depresi berat.
Berbeda dengan baby blues, depresi pasca-kelahiran bisa berlangsung lama setelah melahirkan. Bisa terjadi lebih dari dua minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun lamanya jika tidak segera diatasi.
Baca: Catat! Jangan Tunda ke Dokter jika Alami Depresi
Lia mengungkapkan, depresi pasca-kelahirkan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari fisik, psikologis, dan psikososial. Penyebab fisik misalnya, perubahan hormonal setelah melahirkan, penyakit yang dialami ibu sebelum atau setelah melahirkan, komplikasi kehamilan, hingga masalah menyusui bayi.
Kondisi itu juga bisa dipicu oleh kondisi psikis ibu, seperti pernah depresi sebelumnya, memiliki karakter perfeksionis, dan terdapat tekanan atau stres dalam diri, seperti masalah dengan suami dan keluarga.
Adapun faktor psikososial, antra lain karena kondisi keluarga dan lingkungan yang tidak mendukung, kesulitan mengasuh anak, seperti jarak anak pertama dan kedua terlalu dekat. Jika ibu menunjukkan tanda-tanda depresi pasca-kelahiran, suami, keluarga, dan kerabat bisa memberikan dukungan psikologis.
Jika tak bisa menanganinya sendiri, jangan ragu meminta bantuan psikolog maupun psikiater. (Dian Maharani)
***
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim