Ledakan Bom di Samarinda
Perlu Dirujuk ke RSUD, Keluarga Korban Bingung Siapa yang Akan Melunasi Adminstrasi di Rumah Sakit
Empat anak yang menjadi korban akibat ledakan bom di depan Gereja Oikumene dilarikan ke Rumah Sakit IA Muis, Samarinda Seberang, Kota Samarinda
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Empat anak yang menjadi korban akibat ledakan bom di depan Gereja Oikumene dilarikan ke Rumah Sakit IA Muis, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016).
Keluarga keempat bocah tersebut menunggu di luar ruang perawatan di sekitar rumah sakit.
Menurut penuturan salah satu jemaat Gereja Oikumene yang berada di rumah sakit mengatakan ledakan bom terjadi saat jemaat masih melaksanakan prosesi doa.
"Saat itu kami membelakangi tempat kejadian, semua orang lagi sembahyang, dan posisi sudah mau selesai. Kami pun berlari keluar," kata pria paruh baya kepada TribunKaltim.co.
Untuk perawatan lanjutan, keempat korban ini perlu dirujuk untuk di rumah sakit umum daerah.
Baca: Berikut Nama Empat Anak yang Jadi Korban Ledakan di Depan Gereja
Namun hingga saat ini, keluarga koban kebingungan siapa yang akan melunasi biaya administrasi rumah sakit.
Sebuah bom molotov berdaya ledak rendah, low explosive meledak di halaman parkir Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) sekitar pukul 10.10 Wita.
Dalam kejadian ini empat sepeda motor terbakar akibat ledakan bom. Polisi menduga, salah satu motor tersebut adalah milik terduga pelaku.
Terduga pelaku pengeboman diduga membawa bom dengan naik motor. (*)