Ledakan Bom di Samarinda
Korban Ledakan Bom Molotov Titip Pesan untuk Presiden Jokowi
Hampir 15 menit, Lenis, Nusyirwan, dan rombongan berada di Ruang PICU, menjenguk tiga korban ledakan bom molotov.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Budhi Hartono
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tiga bocah korban ledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene pekan lalu (13/11), dikunjungi Staf Khusus Presiden RI, Lenis Kogoya.
Tiga korban yang masih dirawat RSUD AW Sjahranie, Samarinda yakni Trinity Hutahaya, Alvaro Tristan Sinaga, dan Anita Kristobel kondisinya terus membaik.
Trinity Hutahaya, korban yang terbilang cukup parah, sudah bisa berbicara dan menitipkan pesan kepada Presiden Joko Widodo.
Sekitar pukul 10.05 Wita, Staf Khusus Presiden RI, Lenis Kogoya, yang didampingi Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail dan rombongan, mengatakan ketiga korban yang luka bakar masih menjalani perawatan intensif, namun kondisinya terus membaik.
Hampir 15 menit, Lenis, Nusyirwan, dan rombongan berada di Ruang PICU, menjenguk tiga korban ledakan bom molotov.
Kepada Tribun, Lenis menjelaskan kondisi korban.
"Kalau kondisi anak (tiga korban) bagus (membaik). Sudah ditangani pihak rumah sakit," kata Lenis, sebelum menuju ke lokasi ledakan bom molotov di Gereja Oikumene, Loa Janan Ilir, Samarinda, Minggu (20/11/2016).
Bahkan kata dia, dari ketiga korban ledakan bom molotov yang kondisinya cukup parah, yakni Trinity Hutahaya, sudah bisa berbicara. Korban Trinity (4 tahun) menitipkan pesan ke Presiden Joko Widodo, agar mendoakan.
"Tadi anak (Trinity) mengucapkan untuk Pak Presiden (Joko Widodo). Salam ke Pak Presiden, tolong doakan kami agar sembuh," ungkap Lenis, menirukan ucapan Trinity yang menitipkan pesan langsung ke Presiden Joko Widodo. (*)