Opini

Simak Yuk, Ini Lho Posisi Tidur Bayi yang Selamat

SEKITAR 3,500 bayi meninggal setiap tahun di Amerika karena kematian terkait tidur, penyebabnya antara lain karena sindrom kematian bayi mendadak

Editor: Amalia Husnul A
iStock-Getty Images/Vasileios Economou
Ilustrasi 

Keenam, tidur-tiduran dalam posisi telungkup (kondisi bayi melek) dalam pengawasan orangtua

Ini direkomendasikan untuk membantu perkembangan dan mencegah terjadinya plagiocephaly atau sindrom kepala rata.

Beberapa rekomendasi lain untuk pengurangan SIDS antara lain yaitu menghindari bayi dari paparan asap rokok, alkohol dan obat-obatan terlarang; pemberian ASI; dan imunisasi rutin. (*)

Referensi:
- American Academy of Pediatrics. SIDS and Other Sleep-Related Infant Deaths: Updated 2016 Recommendations for a Safe Infant Sleeping Environment. 2016. USA

- The Atlantic. The Worst Place to Fall Asleep With a Newborn Baby. Diakses di http://www.theatlantic.com pada 28 Oktober 2016

- American Academy of Pediatrics. Video -Announces New Safe Sleep Recommendations to Protect Against SIDS. Diakses di http://www.youtube.com pada 28 Oktober 2016

Salurkan Keluhan atas Pelayanan Umum Melalui Hotline Public Service

Caranya mudah. Tinggal memilihnya, yakni:

-Telepon ke bagian Redaksi Tribun Kaltim: 0542 735015

-SMS ke Redaksi Tribun Kaltim: 0811 547 1888

-WhatsApp/Line Redaksi Tribun Kaltim: 0811 5387 222

-PIN BlackBerry Redaksi Tribun Kaltim: 54ED96E3

-Email: tribunkaltim.red@gmail.com dan cc ke redaksi@tribunkaltim.co

Boleh juga kicauan sahabat diunggah ke Twitter lalu mention Twitter @tribunkaltim gunakan hashtag/tagar #HotlineTribunKaltim

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM

Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co

Dan bergabunglah dengan medsos:

Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Merdeka, tapi Masih Antre Beras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved