Istri Petani yang Ditelan Ular Piton Baru Tahu Suaminya Meninggal setelah Dimakamkan 8 Jam

Tangis seperti itu terakhir terdengar, Selasa (28/3/2017), sesaat setelah mayat Akbar dikeluarkan dari perut ular sanca (Phyton reticulatus).

Tribun Timur/Nurhadi
Munaria (Muna) memangku dua anaknya Nur Aqifah Naila Akbar (3 bulan) dan Putri Asawiyah Azisah Akbar (5), di kediaman duka, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulbar, Jumat (31/3/2017). Suami Muna, Akbar Bin Ramli (kanan). 

Kepada wartawan tribunsulbar.com, Nurhadi Para’, Muna bercerita, dia tak pernah menyangka hidup suaminya berakhir di perut ular sanca.

Muna bercerita, hari Minggu (26/3/2017) malam, dia bermimpi suaminya ada di Palopo. Dalam mimpinya, Akbar hendak pulang ke Salubiro, kampung halamannya di Mamuju.

"Saya bilang, jangan meki pulang dulu," kata Muna.

Tapi Akbar ngotot, kembali.

"Saya bilangi, Kalau mau pulang bawa “padeng’ anakmu juga," ujarnya kala itu.

Akhirnya, Akbar berangkat membawa anak pertamanya, Putri.

"Saya anggap itu biasa, firasat saya Akbar cuma sakit," ujar Muna.

Awal Januari lalu, kepada istrinya, Akbar sempat mengemukakan niatnya, untuk bertemu bayi sekaligus rencana menunaikan ibadah puasa Ramadan 1438 H bersama anak-anaknya di Kaladi, Luwu.

Akbar yang hanya petani sawit di kebun INTI Rakyat itu mengumpulkan rupiah sedikit demi sedikit.

Namun, perjuangan sang ayah gagal telak Minggu itu.

Ketika tengah memanen di kebun sawitnya, Dusun Pangerang, ular piton raksasa datang memangsa.

Akbar ditelan bulat-bulat piton raksasa 7,1 meter. Jasad Akbar ditemukan utuh di perut ular piton, Senin (27/3/2017) malam.

"Ada ini uangnya, kasihan dia simpan," kata ayah kandung almarhum, Muh Ramli (50).

"Dia simpan ini uangnya untuk ongkos dia pakai ke sana lihat anaknya, karena sekalian mau juga rencana puasa di sana," tutur Ramli menambahkan. (Nurhadi Para’)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved