Penyidik KPK Disiram Air Keras
Kamera CCTV Tetangga Rekam Penyerang Novel Baswedan
Kamera yang diletakkan di rumah di Jalan Bellyra Raya tersebut menyorot ke jalan raya yang diduga menjadi tempat dua orang penyerang melarikan diri.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kamera CCTV milik salah satu tetangga diduga merekam penyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Kamera yang diletakkan di rumah di Jalan Bellyra Raya tersebut menyorot ke jalan raya yang diduga menjadi tempat dua orang penyerang melarikan diri.
"Ini kan ada CCTV, ada warga yang melihat mereka lewat sini," ujar sumber Tribun.
Menurut info yang dihimpun Tribun, rekaman pada kamera CCTV tersebut telah diambil untuk kepentingan penyelidikan. Ketika Tribun mencoba ke rumah tempat kamera CCTV tersebut, rumah tersebut tampak tertutup rapat.
Baca: Pengakuan Tukang Ojek di Depan Rumah Novel, 2 Hari Pelaku Teror Duduk di Depan Pelataran Masjid

Setelah melakukan aksinya pelaku berbelok ke Jalan Musik. Pelaku lalu lari mengarah ke Jalan Bellyra Raya melalui Jalan Bellyra 4.
Jalan Bellyra Raya merupakan tempat larinya dua orang penyerang Novel. Diduga pelaku sempat terjatuh kala ingin melarikan diri lewat pinggir portal.
Seperti diketahui, Novel diteror dua orang pengendara motor tak dikenal. Dia disiram air keras seusai shalat subuh di masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Novel selesai shalat subuh sekitar pukul 05.10 WIB. Saat itu, dia berada di depan masjid Al Ihsan. Tiba-tiba Novel dihampiri oleh dua orang laki-laki tidak dikenal.
Sementara itu di rumah Novel, polisi masih melakukan penjagaan di sejumlah titik. Jika sebelumnya penjagaan hanya dilakukan di depan rumah Novel, menurut pantauan Tribun, pihak kepolisian memperluas perimeter.
Baca: Biaya Pengobatan Novel Baswedan di Singapura Besar, KPK Minta Bantuan Negara
Tampak sepanjang Jalan Deposito, letak rumah Novel ditutup oleh portal. Tampak lima orang polisi berseragam yang berjaga di depan rumah Novel, sementara dua orang lainnya di depan masjid Al Ihsan.
Rumah Novel sendiri tampak sepi, pintu gerbang tampak tertutup. Pintu balkon juga ditutup rapat.
Menjelang malam, hanya lampu di lantai satu yang dinyalakan sementara lampu ruangan atas tampak mati.
"Tidak ada orang, pergi semua," ujar polisi yang menjaga.