Basofi Sudirman Meninggal - Ini Rekam Jejak Politikus yang Meledak Lewat Lagu Tidak Semua Laki-laki
Basofi adalah putra dari Letjen TNI (Purn) H Soedirman yang merupakan pahlawan nasional dari Kabupaten Bojonegoro.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Timur periode 1993-1998, Basofi Sudirman, tutup usia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, pada Senin (7/8/2017).
Ia menghembuskan napas terakhir pada usia 76 tahun.
Pria yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1987-1992 itu dirawat di rumah sakit sejak Mei 2017.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa Indonesia patut bersedih lantaran kehilangan tokoh bangsa yang lengkap.
Basofi dikenal tidak hanya sebagai anggota TNI, tapi juga dikenal sebagai birokrat dan juga politisi yang merakyat.
Tidak hanya itu, Basofi juga dikenal sebagai penyanyi.
"Saya (kenal) dengan beliau saat saya masih menjabat Sekjen PDI-P dan Ketua Umum KNPI. Ketika beliau bertugas di Jakarta saya sering berkomunikasi, " kata Tjahjo melaui pesan singkatnya, Senin (7/8/2017), seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca: 2 Wanita Saling Lempar Batu di Halaman Masjid, Ternyata Begini Respon Pria yang Menjadi Rebutan
Menurut Tjahjo, Basofi juga dikenal sebagai pribadi yang hangat dan dekat dengan anak muda, tanpa membedakan latar belakang atau pilihan politiknya.
"Dia tidak membeda-bedakan siapa dia, dari partai mana, atau ormas mana. Semua diterima dengan hangat sampai beliau bertugas di Jawa Timur. Pak Basofi sosok yang sapta marga, pancasilais, nasionalis dan religius," tutur Tjahjo.
Untuk diketahui, Basofi memulai pengabdiannya di lembaga militer.
Terakhir, ia menjabat sebagai sebagai Kasdam I/Bukit Barisan 1986-1987.
Ia kemudian diangkat sebagai Wakil Gubernur Jakarta tahun 1987-1992 mendampingi Wiyogo Atmodarminto.
Karier pemerintahannya ditutup dengan menjadi Gubenur Jawa Timur hingga 1998.
Basofi adalah putra dari Letjen TNI (Purn) H Soedirman yang merupakan pahlawan nasional dari Kabupaten Bojonegoro.
Meledak Lewat Lagu Dangdut
Semasa hidupnya, Basofi dikenal sebagai sosok yang populer di panggung hiburan dan politik.
Sebagai seorang penyanyi dangdut, Basofi sukses mempopulerkan singel, ciptaan pedangdut Leo Waldy, 'Tidak Semua Laki-laki' di era '90-an.
Sedangkan, di dunia politik, Basofi sempat dipercaya rakyat untuk menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1987-1992 dan Gubernur Jawa Timur periode 1993-1998.
Namun, pengalaman berdangdut dan berpolitik Basofi justru berawal dari kariernya di dunia militer.
Basofi Sudirman lahir 20 Desember 1940, di Bojonegoro, Jawa Timur, dari pasangan Letjen TNI (Purn) H Soedirman dan Masrikah binti Syakur.
Sang ayah, Soedirman, merupakan tokoh pahlawan nasional dari Bojonegoro, yang menjadi sosok inspirasi bagi Basofi untuk menjadi tentara.
Karenanya, setelah lulus SMA pada 1960, Basofi kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Jawa Tengah.
Karier Basofi terbilang lancar usai menyelesaikan pendidikan di AMN pada 1963, terutama setelah mengikuti berbagai operasi pertempuran.
Terbukti dari pengalamannya dalam memimpin pasukan sebagai Komandan Detasemen Tempur Kopasandha (1971-1972), Komandan Batalyon 412 Brawijaya (1973-1974), dan Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Kostrad (1981-1983).
Baca: Jangan Disepelekan, Kenali Gejala Kanker Lidah, Penyakit Ini Sungguh Mematikan!
Sebelum ditarik ke Mabes ABRI, Basofi juga sempat memimpin pasukan teritorial, seperti dari Jember (1977-1978) sampai Bukit Barisan (1986-1987).
Basofi juga pernah mengajar di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1979-1981.
Namun, meski berkarier lancar, Basofi cepat pensiun, yakni di usia 47 tahun, saat dirinya sudah berpangkat Mayor Jenderal TNI.
Karier Basofi di dunia militer memang tidak sebagus ayahnya yang sampai meraih pangkat Letnan Jenderal TNI, tetapi kariernya di dunia politik lebih menjanjikan.
Usai pensiun dini, Basofi menapak dunia politik dan bergabung dengan Golongan Karya (Golkar).
Setelah sempat menjabat sebagai Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Basofi diangkat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 1987, mendampingi Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto.
Pada 1993, takdir membawanya kembali ke kampung kelahirannya untuk dipercaya sebagai Gubernur Jawa Timur, sebagai penutup karier politiknya.
Basofi diketahui mulai dirawat di rumah sakit atas keluhan tekanan darah tinggi dan kondisi kesehatannya di usia lanjut sejak Mei lalu.
Kondisi kesehatannya menjadi sorotan lantaran Basofi sempat diisukan meninggal dunia, yang kemudian dibantah oleh putrinya, Linda.
Basofi akhirnya dikonfirmasi tutup usia Senin (7/8/2017) ini dan rencananya akan dimakamkan keesokan harinya di Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. (*)