Dari Hasil Pemeriksaan Ini, Tangan Serda WS Harus Diborgol dan Kakinya Dirantai

Serda WS yang melakukan pemukulan terhadap polantas di Pekanbaru ternyata juga pernah bermasalah dengan Polantas di Padang.

INSTAGRAM.COM/18WIRASIREGAR
Serda Wira Sinaga 

TRIBUNKALTIM.CO, PEKANBARU - Serda WS yang melakukan pemukulan terhadap polantas di Pekanbaru ternyata juga pernah bermasalah dengan Polantas di Padang.

Insiden tersebut terjadi pada tahun 2015 silam.

Dari insiden tersebut WS juga diproses dan kemudian dipindahkan ke Makorem 031/Wirabima setahun kemudian.

 "Jadi sampai sekarang memang dalam pengawasan di Makorem. Yang bersangkutan (Ws) tidak memiliki jabatan atau di luar formasi," kata Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen TNI Abdul Karim, Jumat (11/8/2017).

Abdul Karim mengatakan, WS masih dalam rawat jalan dan sekali sebulan harus konsultasi ke Rumah Sakit Putri Hijau, Medan.

Dicaritakan Abdul Karim, WS mendaftar masuk TNI tahun 2011 lalu.

Kemudian menjalani pendidikan di Aceh.

Baca: Ini yang Sebenarnya Terjadi Sebelum Pemukulan Polisi oleh Oknum TNI

Pada tahun 2012/2013 WS ditugaskan ke Papua.

Balik dari Papua tahun 2014, WS sudah menunjukkan gejala sakit.

Tahun 2015 WS sudah mulai bermasalah dengan tidak hadir tanpa izin (THTI).

Kemudian April 2015 WS kembali masuk dan setelah itu mulai dilakukan pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Putri Hijau, Medan.

Hasil pemeriksaan WS dinyatakan depresi.

Baca: Ini Lho Oknum TNI yang Hajar Polisi Lalu Lintas, Begini Nasibnya, Netizen: Bikin Malu

WS juga dilakukan pemeriksaan atas bolosnya dan dalam sidang Mahkamah Militer, WS menjalani hukuman 1 bulan 20 hari.

Pada Desember 2015 ia kemudian dipindahkan ke Padang.

Di Padang kembali bermasalah dengan Polantas yang kemudian ditarik lagi ke Makorem 031/Wirabima tahun 2016.

Baca: Simak Kebiasaan Penerjun Tempur Pasukan Elit Sebelum Lompat, Paling Asyik Nomor 5!

"Jadi anggota kita ini (WS) dalam pendampingan," ujar Danrem.

Atas pemukulan yang dilakukannya, WS kini ditahan di sel isolasi Denpom 1/3 Pekanbaru.

Tangan WS diborgol dan kakinya juga dirantai.

Menurut Danrem, WS akan tetap dilakukan pemeriksaan secara internal serta juga akan dipastikan perawatan atas depresi yang dialaminya.

"Nanti tergantung hasil pemeriksaan bagaimana penanganan terhadap yang bersangkutan (WS)," terang Danrem.

Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen Abdul Karim menyampaikan permohonan maafnya terkait insiden pemukulan yang dilakukan salah seorang personel korem terhadap anggota lantas Polresta Pekanbaru, Kamis (10/8/2017) sore kemarin.

"Saya mohon maaf sebesarnya kepada jajaran Polda Riau. Memang anggota ada kesalahan melakukan penaggaran. Perlakuan anggota mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Abdul Karim.

 Baca: Pilih yang Mana? Berikut Harga Resmi dan Varian Lengkap Mitsubishi Xpander

Terkait personel yang melakukan pemukulan, Danrem mengatakan sudah diambil tindakan tegas.

"Berikutnya kita ambil tindakan tegas. Saya tidak tolerir yang melakukan pelanggaran tentu ada sanksinya," ujar Danrem. (Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved