Mengintip 'Istana' Mewah Bos First Travel, Harga Gorden Rp 700 Juta, Termewah Diantara Tetangga
Sebuah kubah besar bergaya Eropa makin mempertegas desai gaya Eropa dari rumah tersebut.
TRIBUNKALTIM.CO - Penyidik Bareskrim Polri terus menelusuri satu per satu aset kekayaan pasutri bos PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel, Andika Surachman-Anniesa Hasibuan.
Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka penipuan, penggelapan dan pencucian uang terkait penyelenggaraan perjalanan umrah.
Selain menyita tiga kantor utama First Travel, penyidik menyita empat mobil dan empat rumah pasutri tersebut, termasuk rumah mewah berdesain Eropa tempat tinggal Andika-Anniesa di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Baca: Bocor ke Publik, Bikin Kaget, Atalarik Syah Punya Kelainan Seksual, Ini Kata Hakim
"Semua sudah (digeledah dan disita). Aset utama kantor, rumah dan kendaraan. Saat ini ada anggota yang di sana (rumah Andika-Anniesa di Sentul) untuk melakukan penggeledahan," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Herry Rudolf Nahak, di kantornya, Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).
Herry menjelaskan, pihaknya melakukan penelusuran terhadap aset dan kekayaan Andika-Anniesa untuk menindaklanjuti kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan pasutri tersebut.
Penyidik menduga ada dana biro perjalanan umrah First Travel yang bersumber dari calon jemaah dialihkan dalam bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang, baik aset rumah, lahan, kendaraan, surat berharga, perhiasan dan lainnya.
Sejauh ini, hasil penelusuran penyidik, baru dilakukan penyitaan terhadap tiga kantor utama First Travel di Cimanggis, Depok, Jawa Barat; di GKM Green Tower Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan; dan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca: Kasus OTT Dugaan Pungli di TPK Palaran Disidangkan, Abun: Nanti Dibuktikan
Menurut Herry, semula pihaknya menyita enam mobil diduga milik Andika-Anniesa dan kantor First Travel. Namun, setelah dilakukan penelusuran, dua unit mobil di antaranya, Toyota Avanza Toyota Kijang Innova warna, merupakan kendaraan rental atau sewa.
Empat unit mobil milik Andika-Anniesa dan atas nama First Travel yang disita adalah Volkswagen Caravelle dengan nomor polisi F805FT, Mitsubishi Pajero Sport dengan nomor polisi F111PT, Toyota Velfire dengan nomor polisi F777NA, dan Daihatsu Sirion warna putih dengan nomor polisi B288UAN.
"Masalah mobil ada mobil yang rental. Kami harus kembalikan kepada rental. Innova dan Avanza. Total empat unit, jadi kami masih menggali lagi mungkin ada yang sudah dijaminkan dengan orang itu, masih kami telusuri," ujarnya.
Selain itu, dari penelusuran keuangan, ternyata First Travel hanya mempunyai dua rekening dengan nilai saldo masing-masing sebesar Rp1,5 juta dan Rp1,3 juta. Padahal, biro perjalanan umrah itu menerima dana setoran calon jemaah dari sekitar 35 ribu orang atau senilai Rp505,5 miliar.
Saat dilakukan pemeriksaan, pasutri tersebut mengaku sebagian besar dana calon jemaah digunakan untuk operasional penyelenggaraan perjalanan umrah.
Meski begitu, penyidik tak mempercayai begitu saja. Penyidik masih menelusuri ada tidaknya dana calon jemaah yang dialihkan ke dalam bentuk lainnya atau dilakukan pencucian yang.
Herry menyatakan, tim penyidiknya tidak berhenti pada penyitaan aset-aset tersebut dalam mengungkap dugaan pidana pencucian uang meski pasutri tersebut untuk menguak aset kekayaan lainnya.
Baca: Waduh, Mbah Mijan Sebut Artis Janda ini Dalam Pantauan Polisi Karena Narkoba
Apalagi, Andika-Anniesa kerap berbelit-belit dan mengelak mempunyai aset dalam bentuk lainnya saat dilakukan pemeriksaan.
"Kami masih terus menggali lagi, mungkin ada asetnya yang sudah dilepas atau dijaminkan lagi ke orang lain. Jadi, masih kami telusuri lagi," tandasnya.
'Istana' bos First Travel
Polisi juga telah rumah yang menyerupai 'istana' milik pasangan tersebut.
Rumah bos First Travel itu berada di hook Jalan Jalan Taman Venesia Selatan, nomor 99, RT 01 RW 05, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Rumah pasutri tersebut terlihat lebih besar dan mewah dibandingkan rumah tetangga sekitarnya. Rumah tersebut berdiri di atas lebih tiga kavling lahan.
Bagian sekeliling rumah dibentengi tembok putih dan tiga pintu pagar utama warna cokelat setinggi 2 meter. Terlihat garis polisi atau police line warna kuning melintang di pagar rumah tersebut.
Rumah tersebut mempunyai desain Eropa. Rumah tersebut terdiri dua lantai dengan dinding bercat warna putih.
Bagian depan rumah ditopang 10 pilar yang menjulang hingga bagian atap. Sebanyak 12 jendela kaca dengan desain khusus memperindah bagian depan rumah. Sebuah kubah besar bergaya Eropa makin mempertegas desai gaya Eropa dari rumah tersebut.
Selain teras di lantai satu, bagian muka rumah tersebut juga terdapat empat balkon di lantai dua.
Sementara bagian halaman rumah terdapat kolam cantik dan pepohonan
"Istana" bos First Travel tersebut berada di kawasan cluster Sentul City dengan berjarak sekitar 10 Km dari pusat kota Bogor. Cluster tersebut makin terlihat kawasan hunian elit dengan adanya perbukitan dan pepohonan hijau nan rimbun.
Sumber TribunnewsBogor.com yang ditemui di sekitar lokasi menyebutkan, rumah bos First Travel itu dilengkapi dengan fasilitas mewah.
Ia mengaku pernah sekali menginjakan kaki kedalam rumah tersebut saat proses pembangunan berlangsung pada tahun 2014 lalu.
Saat itu, ia melihat kolam renang luas dan mewah di halaman belakang rumah tersebut.
Seluruh lantai rumah tersebut berlapiskan marmer yang berukuran cukup besar.
"Lantainya saja pakai marmer yang lebar-lebar banget, saya pernah masuk sekali dulu banget," kata lelaki berkepala plontos yang enggan untuk disebutkan namanya itu.
Tak hanya itu, ia pun pernah menanyakan langsung kepada orang yang membuatkan gorden di rumah tersebut. Ia pun kaget saat mendengar harga gonden rumah yang mencapai Rp 700 juta.
"Gila kan harga gordennya sajah Rp 700 juta, itu diluar harga jendelanya," tuturnya.
Di sisi lain, saat memandang bagian depan rumah dengan lampu model gantung mewah seperti halnya istana semakin mempertegas kemegahan rumah tersebut.
Baca: Busyet Dah, Harga 5 Benda Sepele Ini Selangit, Nggak Masuk Akal, yang Terakhir Cuma Buat Itu Aja
Menurutnya, Andika membangun rumah mewah dikonsep sendiri dari yang semula hanya berupa kavling kosong.
"Pembangunannya memakan waktu sekitar setahun lebih," ujarnya.
Andika-Anniesa yang telah ditahan di Rutan Bareskrim di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, hampir setiap hari bolak-balik ke kantor Bareskrim di Gambir, untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Keduanya juga diperiksa pada Selasa kemarin.
Kuasa hukum Andika-Anniesa, Deski mengatakan, ia belum mengetahui bagaimana respon kliennya atas penyitaan sejumlah mobil, kantor First Travel dan rumah pribadinya.
"Mereka masih diperiksa. Tapi, mereka sehat dan mampu," kata Deski di sela mendampingi pemeriksaan kliennya itu.