HUT Kemerdekaan RI
Hujan tak Bisa Sembunyikan Tangis Gadis Pembawa Baki Ini, Berkubang Lumpur, Sepatunya Terlepas
Hujan deras yang mengguyur sejak pagi membuat lapangan yang menjadi pusat upacara kecamatan menjadi mirip kubangan lumpur.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM. CO – Seluruh personel Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) telah selesai menunaikan tugasnya mengibarkan bendera Merah Putih dalam Upacara HUT ke-72 Kemerdekaan RI.
Namun berbagai cerita menarik seputar perjuangan Paskibra masih terus disuarakan netizen di media social.
Salah satunya adalah perjuangan Paskibra dari Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Hujan deras yang mengguyur sejak pagi membuat lapangan yang menjadi pusat upacara kecamatan menjadi mirip kubangan lumpur.
Perjuangan Paskibra Kecamatan Sebulu ini menjadi viral.
Tebalnya lumpur di lapangan tersebut membuat sepatu yang dikenakan tertinggal di lumpur.
Namun, upacara tetap berlangsung khidmat, dan Paskibra menunaikan tugasnya dengan baik.
Warganet dibuat merinding melihat perjuangan mereka.
Salah satu yang jadi sorotan netizen adalah Alya Mujida (15).
Ketika hujan deras mengguyur, sama seperti rekan-rekannya langkah Alya tetap tegak tanpa ragu.
Pun ketika sebagian dari mereka, sepatu pantofel hitamnya terlepas karena tebalnya lumpur di lokasi acara.
Alya bahkan menerima bendera dalam keadaan kaki hanya terbungkus kaus kaki yang warnanya sudah pasti tak lagi putih.
Bahkan seragamnya pun sudah tepercik lumpur di sana sini.
Guyuran hujan yang lebat tak mampu menyembuyikan air mata Alya.
Meski perjuangan para Paskibra ini belum bertaruh nyawanya layaknya para pejuang Kemerdekaan, namun netizen salut dengan perjuangan mereka.
bungaseptiyaniKamu kenapa nangis
wayne_rurrySeperti apa pun rintanganya.perjuangan itu tidak ada apa2 nya dibanding 72 tahun yang lalu.semangat pantang menyerah.saya terharu dengan perjuangan mu.
awanrmrmNih mah mng hati y indonesia bnget siapa sih yng g k pngin nangis pas sangsaka di kibar kan dan dngar lagu indonesia raya
wild.erlang.asgCup cup nak cup
indahfiqriyahDemi indonesia, sedihh ih lihatnya
arifinjeoLgi nangis eya.
karla_styngrmMemang untuk mengemban tugas yang sangat suci ini butuh perjuangan,tp semua kan ternilai dimata sang saka merah putih.salut kak
Baca: Beda, Anggota Paskibra Bercadar dari SMK Al Idrisiyyah yang Viral di Media Sosial
Baca: Asyik, dari Bandara Soekarno-Hatta Kita Bisa Naik Kereta, Ini Jadwal Beroperasinya
Baca: Tim Pilkada Hanura Kaltim Sebut Biaya Survei Rp 75 Juta Tidak Wajib
Lantas benarkah Alya menangis? Begini kisahnya seperti dikutip dari Kompas.com
“Mulai pagi sudah hujan, sementara upacara dimulai pukul 08.00 Wita.
Kondisi di lapangan memang sudah becek, tetapi tanggung jawab kami harus tetap selesai.
Kami upacara di lapangan utama Kecamatan Sebulu yaitu Lapangan Kuning,” kata Alya kepada Kompas.com, Jumat (18/8/2017).
Lapangan Kuning merupakan lapangan sepak bola yang berpusat di Desa Sebulu, Kecamatan Sebulu.
Di kecamatan tersebut terdapat dua lapangan sepak bola, namun Lapangan Kuning merupakan lapangan utama dan selalu menjadi lapangan upacara 17 Agustus
Kecamatan Sebulu merupakan kecamatan di Kutai Kartanegara. Untuk sampai ke sana, diperlukan waktu 2 jam perjalanan dari Ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda.
“Lapangan ada dua, tapi Lapangan Kuning adalah pusatnya. Setiap tahun selalu di situ, dan bendera diserahkan oleh Bapak Camat Sebulu.
Kami warga Sebulu selalu merayakan upacara sendiri, jadi anak-anak Sebulu ada yang menjadi Paskibra Sebulu ada pula yang terpilih menjadi Paskibra di Tenggarong, Ibukota Kukar,” ujarnya.
“Kami sudah latihan selama 14 hari. Waktu latihan tidak ada jalanan yang becek karena tidak hujan.
Nah, waktu hari H malah hujan, tapi kami tidak ada halangan sama sekali.
Tidak ada yang sakit atau mengeluh. Hanya saja waktu gerak jalan, lumpurnya ke mana-mana,” kata siswi SMAN 1 Sebulu itu.
Baca: Loncat dari Lantai 3, Begini Akhirnya Nasib Eks-TKI asal Sabah
Baca: Beredar Kabar, Opick Digugat Cerai Istri karena Poligami?
Baca: Penuhi Panggilan polisi, Wali Kota Terpilih Kendari Datang dengan Orang yang Dicintainya
Alya menyebutkan, semangat juang kemerdekaan RI membawa rasa nasionalisme yang kuat untuk semua peserta upacara.
Tangis haru yang pecah bukan karena sedih dengan kondisi alam yang tak bersahabat, melainkan tangisan kemenangan.
“Kami bangga bisa melaksanakan tugas dengan lancar,” katanya.
Dan beginilah reaksi netizen:
sabrinafebiadeRespect
seeghocharisliewillsonKEREN TERHARU BAGET....
lina_christine Gak punya dana kah pemda nya? Lapangan kok kondisinya gitu.
Baca: Ayo, Bagikan Fotomu, Kompetisi Foto Indonesia Mendunia Jadi Trending Topic, Hadiahnya Menarik
Baca: Bocah 10 Tahun Korban Perkosaan Melahirkan Bayi Perempuan Seberat 2,5 Kg
Baca: Pengurus Borneo FC Tiba-tiba Dipanggil ke Rumah Jabatan Walikota Samarinda, Ada Apa ?
ahwallbachtiar19Pantofel mu boleh lepas dari dirimu tapi tidak dengan negaramu
syafruddinbroSaya yang pernah merasakan menjadi pasukan paskibraka, Sampai meneteskan air mata saya melihat perjuangan mereka.kalian luar biasa....luar biasa....luar biasa....!!!
soeshe_0405ya allah swt.. bener" merinding saia melihat nya.. saluut utk kalian.,
risdianto515sangat terharu,belinang air mata 10 jari buat kalian semua
rsatriosinagaKalian putra putri terbaik bangsa
arrymtcLuar biasa..
tantirsntiSepatunya ampe lepas
Baca: Bos First Travel Ternyata Sudah Jaminkan Rumah Mewahnya Karena Punya Hutang Rp 80 Miliar
y_esmarawatiLuar biasa
baguspuetraSaya sebagai anggota PPI sangat salut pada rekan2. Samapi merinding melihatnya, meneteskan air mata
ikhsanprabowo Pemkot ga ada kerjanya lapangan udh kyk proyek tambang ga dibenerin dlu bwt upcra
erikerlangga29Kangen Sebulu nziir
mbahglabedTtp semangat... Merdeka. (*)