Ternyata ini Penyebab Matinya Lumba-lumba di Pantai Melawai Balikpapan
Kami turun ke lapangan melihat langsung bangkai lumba-lumba. Memang sudah tidak lagi bernyawa, kondisinya mengenaskan
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN -Kematian Lumba-lumba Neophocaena phocaenoides sangat disesalkan sejumlah kalangan pegiat aktivis lingkungan. Kematian lumba-lumba di Pantai Melawai Balikpapan ini diduga bukan karena secara alamiah.
Ini diungkapkan, Hery Saputro, aktivis Forum Peduli Teluk Balikpapan yang menyampaikan ke Tribunkaltim.co pada Rabu (23/8/2017) pagi.
Baca: Foto Mesranya Beredar, Adik Bos First Travel, Kiki Hasibuan Diduga Miliki Kelainan Seksual
Dia bersama tim relawan menduga, kematian lumba-lumba bukan karena faktor usia apalagi karena cuaca buruk.
"Kami turun ke lapangan melihat langsung bangkai lumba-lumba. Memang sudah tidak lagi bernyawa, kondisinya mengenaskan," ujarnya.
Hery bersama rekan lainnya melakukan olah tempat kejadian perkara di bibir Pantai Melawai pada Selasa (22/8/2017) sore.
"Kami mengambil penanganan, ternyata nyawanya tidak bisa lagi diselamatkan. Kami identifikasi kenapa lumba-lumba bisa tewas di pinggir pantai," ungkapnya.
Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan yang melibatkan juga dari lembaga Badan Konservasi Sumber Daya Alam dan Polair Balikpapan serta Balikpapan Wild Education Center menyimpulkan kematian lumba-lumba tidak secara sendirinya.
"Kami menduga lumba-lumba mengalami keracunan," tutur Hery, yang berdinas di Dinas Perikanan Balikpapan ini.
Namun tambahnya, kesimpulan keracunan hanya dilakukan secara kasat mata saja, sebagai kesimpulan di lapangan bukan melalui kajian penelitian dari dokter hewan atau operasi nekropsi.
Baca: Usai tampil Lawan Vietnam, Satria Tama Terus Menangis Sampai Ruang Ganti
"Kesimpulannya belum benar-benar akurat. Kami melihatnya kena racun. Tidak mungkin lumba lumba mati begitu saja," katanya.
Ia menjelaskan, mamalia yang mati di pinggir pantai itu adalah jenis Lumba-lumba Tanpa Sirip Punggung.
Masyarakat internasional mengenalnya sebagai Finless Porpoise atau bahasa ilmiahnya Neophocaena phocaenoides.
"Ada laporan. Kami meluncur bersama teman-teman. Kejadian Selasa sore, 22 Agustus, pas mau waktu maghrib," ujar Hery.
Saat diperiksa, lumba-lumba tersebut kemungkinan sudah berusia cukup dewasa. Mati secara mengenaskan, tergeletak tak berdaya di pinggir pantai, daratan pasir pantai.
Spesifikasi fisik lumba-lumba memiliki panjang tubuh 133 centimeter. Sementara lebar badannya 80 centimeter dan diameter pada bagian kepalanya 50 centimeter.
Karena sudah tidak bisa diselamatkan, ujar dia, akhirnya lumba-lumba segera dikuburkan di Pantai Banua Patra dalam kondisi cuaca rintik hujan.
"Kami lakukan penguburan sekitar jam 9 malam. Kami kuburkan supaya tidak menimbulkan bau. Nanti kalau jadi bangkai membusuk, akan menjadi limbah bau," ungkap pria yang kini menjabat Koordinator TPI Manggar ini.
Ditambahkan, Husain Suwarno Koordinator Forum Teluk Balikpapan, menegaskan, Lumba-lumba Tanpa Sirip Punggung atau Neophocaena phocaenoides masuk kategori mamalia laut yang dilindungi negara.
Baca: Ulala, Syahrini juga Diincar Ditjen Pajak Terkait Kepemilikan Mobil Mewah
Keberadaan populasinya semakin menurun, diperkirakan hanya puluhan individu yang sekarang sudah sangat sulit ditemukan.
Biasanya, mamalia laut seperti lumba-lumba menempati wilayah perairan Teluk Balikpapan, karena ada vegetasi mangrove yang tumbub di sekitaran pinggiran perairan Teluk Balikpapan.
"Mangrove banyak sediakan sumber makanan bagi pesut dan lumba-lumba. Kadang-kadang bisa kita lihat di Teluk Balikpapan," ujar Husain.
Sekarang ini di kawasan Teluk Balikpapan telah muncul beberapa proyek industrialisasi dan infrastruktur yang ditakutkan mengancam habitat lumba-lumba.
Menjelang malam, sejumlah pegiat lingkungan dikagetkan dengan penemuan kematian sebuah mamalia laut yang tergeletak di pinggir Pantai Melawai Kota Balikpapan.
Melalui juru bicaranya, Hery Saputro, yang bekerja di Dinas Perikanan Kota Balikpapan menjelaskan, mamalia yang mati di pinggir pantai itu adalah jenis Lumba-lumba Tanpa Sirip Punggung.
Baca: Kenal Langsung dengan Irene, Cewek Cantik Asal Balikpapan yang Punya Suara Merdu Abis
Masyarakat internasional mengenalnya sebagai Finless Porpoise atau bahasa ilmiahnya Neophocaena phocaenoides.
Baca: 5 Kecurangan Luar Biasa yang Terjadi Selama Sea Games, Nomor 4 Benar-benar Fatal
"Ada laporan. Kami meluncur bersama teman-teman. Kejadian Selasa sore, 22 Agustus, pas mau waktu maghrib," ujarnya kepada Tribunkaltim.co melalui sambungan Whats App pada Rabu (23/8/2017).
Saat diperiksa, lumba-lumba tersebut kemungkinan sudah berusia cukup dewasa. Mati secara mengenaskan, tergeletak tak berdaya di pinggir pantai, daratan pasir pantai.
Baca: Sempat Diduga Diculik, Bocah SD Mengaku Kerja di Jakarta
Spesifikasi fisik lumba-lumba memiliki panjang tubub 133 centimeter. Sementara lebar badannya 80 centimeter dan diameter pada bagian kepalanya 50 centimeter.
