Penipuan First Travel
Pengusaha Hotel di Jeddah Ungkap Kejanggalan Sebelum Geger Kasus First Travel
Saya lihat cara hidup Andika. Sepertinya ia punya uang yang banyak. Tapi saya tidak tahu di mana saja ia berbisnis
Baca: Bikin Geleng Kepala, Untuk Konten Paket SARA kelompok Saracen Tetapkan Harga Hingga Segini
Baca: VIDEO Coba Lihat Kekuatan dari Baret Merah Pasukan KOPASKA Bikin Merinding
Baca: Laga Semifinal Indonesia Vs Malaysia, Pertaruhan Harga Diri Bangsa
Pembayaran fasilitas hotel untuk jemaah awalnya lancar-lancar saja. Pada 2016, pembayaran mulai terhambat walau hanya sebulan.
Namun, kejanggalan bisnis antara dua pihak itu mulai terlihat pada 2017.
Saber mengaku tak lagi menerima pembayaran dari Andika sejak Maret 2017 hingga saat ini yang totalnya mencapai Rp 25 miliar.

"Setiap saya tanyakan Andika soal pelunasan pembayaran, alasannya selalu ada saja," kata Saber.
Andika, kata Saber, pernah bercerita padanya bahwa asosiasi di Indonesia ingin membekukan First Travel karena paket umrah yang dijual terlalu murah.
Dua hari sebelum Andika ditangkap, Saber menghubunginya dan meminta bertemu. Namun, Andika menghindar.
Baca: Lihat Statistik, Luis Milla Akan Turunkan Kartika Ajie atau Satria Tama saat Lawan Malaysia
Baca: Tidak Ada Petani yang Mengolah Sawah yang Dicetak TNI AD
Baca: Oknum Guru di Balikpapan Dilaporkan ke Polisi, Diduga Aniaya Anak Didik Hingga Pipinya Lebam
Pada 8 Agustus 2017, Andika mengirim pesan singkat kepada Saber bahwa dirinya tengah berada di Kementerian Agama untuk mengurus pembekuan First Travel.
Kemudian Andika kembali mengiriminya pesan singkat, mengabarkan bahwa dirinya ditangkap polisi.
Saber mengatakan, meski ditangkap, Andika menjanjikan bahwa utang-utang tersebut akan dilunasi.