Haru, Dilempar Batu, Sopir Bus Tetap Antar Penumpang hingga Terminal, Akhirnya Meninggal Dunia
Dia diduga kehabisan darah setelah terluka kena lemparan batu di bagian kaki saat mengemudi.
TRIBUNKALTIM.CO - Suasana duka menyelimuti sebuah rumah di Sumber Jetis, RT 3 RW 7, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Kamis (31/8/2017) malam.
Pemilik rumah ini adalah Misdi (51), sopir bus patas PO Eka jurusan Surabaya-Magelang.
Ayah tiga anak itu meninggal Kamis dini hari.
Dia diduga kehabisan darah setelah terluka kena lemparan batu di bagian kaki saat mengemudi.
Baca: Waduh, Pemuda Ini Nekat Curi Motor Untuk Digadaikan, Ditukar dengan Sabu
Baca: Niena Azman, Kiper Futsal Berparas Cantik yang Bikin Suasana Hati Jadi Adem, Yuk Intip 8 Potretnya
Baca: Momen Idul Adha, Ini Penampilan Awkarin yang Bikin Adem Netizen
Satu per satu tetangga rumah berdatangan setelah shalat Isya, mereka mengikuti tahlilan di rumah yang sederhana itu.
Nanik, istri Misdi, sesekali mengusap air mata ketika menyambut uluran tangan peserta tahlil yang mengajaknya bersalaman.
Air matanya berlinang saat para tamu itu mulai mengaji, mendoakan Misdi.
Baca: Besok, Pemotongan Sapi Sumbangan Presiden Jokowi, Catat Jadwal dan Waktu Penyalurannya
Baca: Merinding, 200 Meter Sebelum Bus Tabrakan Maut Oleng, Penumpang Ketakutan dan Teriakkan Allahu Akbar
Baca: Bikin Greget, Nama Pria Ini Unik Banget, Patahkan Anggapan Tak Ada Pria yang Sempurna
Sesekali dia lirih melafalkan ayat-ayat suci.
Setelah tahlilan selesai dan tetangga pamitan pulang, mulailah Nanik bertutur mengenai kejadian yang menimpa suaminya.

Musibah ini terjadi saat Misdi mengemudikan bus dari Surabaya ke Magelang via Yogyakarta.
"Awalnya saya menelepon suami hari Kamis, pukul 01.30 pagi. Beliau masih berada di Mantingan, Ngawi, ketika itu.
Saya tak punya firasat apa pun. Hanya saya tak bisa tidur," ungkap Nanik.
Sekitar pukul 03.00, lanjut dia, Misdi balik meneleponnya.
Baca: Ulang Tahun Bertepatan Peringatan Idul Adha, Begini Momen Bertambahnya Usia Al Ghazali
Baca: Tak Dapat Shalat Id di Ibukota, Gubernur Serahkan Sapi Limosin 950 Kg untuk Kurban di Tanjung Selor
Baca: Jika Terjadi Perang Dunia III, Ini Daftar 10 Negara Teraman di Dunia, Indonesia Termasuk Nggak Ya?
"Waktu itu beliau setengah berteriak di hape, 'Aku disawat (saya dilempar batu). Kejadiannya di Masaran, Sragen,'" ujar Nanik menirukan omongan Misdi.
Merasa panik, Nanik langsung bertanya kepada suaminya mengenai ukuran batu tersebut.
"Besar, kena kaki saya," paparnya mengulangi suara Misdi di telepon.
Namun, sang suami menyatakan baik-baik saja sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Meski merasa gundah, Nanik berusaha tenang mendengar perkataan tersebut.
"Dia bilang masih bisa nyopir," jelas Nanik seraya mengusap air mata menggunakan tisu.
Baca: Inilah 3 Tanda Seseorang Mendapat Predikat Haji Mabrur Menurut Rasulullah
Baca: Lihat Gaya Fashion dan Pose Cinta Laura saat Traveling Ini Seru Banget, Awas Jangan Salfok
Baca: Bukan Hanya Perayaan Idul Adha, 1 September 2017 Juga Ada Fenomena Alam Langka Ini Lho
Dalam keadaan terluka, Misdi masih bisa membawa bus tersebut ke Terminal Tirtonadi, Solo.
Tanpa mengobati luka, dia kemudian memutuskan pulang ke rumah.
"Setelah semua penumpang dioper ke bus lain, suami saya membawa bus sampai ke depan gang menuju rumah. Sampai gang itu kira-kira setengah 4 pagi," lanjutnya.
Nanik yang saat itu mencoba terjaga kaget mendengar teriakan para tetangga memanggil namanya.
Mereka kebetulan tengah begadang. Tak mempedulikan apa pun, Nanik langsung berlari ke bus tersebut.
"Sampai di dalam bus, saya lihat suami sudah bersandar ke setir bus," ungkapnya.
Baca: Hati-hati Makan Daging Kambing Berlebihan, Dapat Picu Penyakit Ini
Baca: Jarang Terekspos, Ternyata Anak Bos First Travel Anniesa Hasibuan Tak Hanya Satu, Ini Buktinya
Baca: Kecelakaan saat Latihan Enduro, Begini Kabar Valentino Rossi Saat Ini
Meski sempat dibawa ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo, nyawa Misdi tak bisa diselamatkan.
Almarhum kemudian dikubur di Taman Pemakaman Umum Boto, Jetis, Kamis pukul 13.00.
"Suami saya kehilangan banyak darah selama di perjalanan dari Sragen sampai ke gang depan rumah," ujar Nanik.
Dia menjelaskan, selama hidup Misdi tak pernah memiliki musuh.
Begitu pula selama menjadi sopir bus sejak 1989 atau 28 tahun lalu.
"Beliau baik sekali orangnya. Saya tak yakin kalau punya musuh. Pelemparan batu itu sudah kehendak Yang Maha Kuasa," tutur Nanik terisak.
Nanik mengaku tidak berniat melaporkan kejadian ini ke polisi.
Baca: Puluhan Sopir Bus Balikpapan-Samarinda Tiba-tiba Dites Urine, Hasilnya?
Baca: VIDEO - Ngeri! Sopir Grab Dijerat Lehernya oleh Penumpang, lalu Ditikam hingga Nyaris Tewas
Baca: VIDEO - Pengunggah Video Polisi Lakukan Pungli Rp 100 Ribu ke Sopir Truk Akan Dipidana
"Saya tak berniat melapor karena puluhan tahun menjadi sopir bus, pelemparan itu sudah beberapa kali terjadi. Itu sudah kehendak Allah, saya ikhlas," ungkapnya.
Rekan-rekan kerja Masdi sudah datang melayat pada Kamis (31/8/2017)sore.
Nanik menyebut manajemen PO Eka tampaknya akan datang pada Jumat (1/9/2017).
Insiden pelemparan batu ini menjadi viral setelah diunggah dalam status pemilik akun Abu Shoffiyah Nurdin di Facebook.
Pemilik akun ini juga mengunggah kondisi bus Eka berpelat nomor S7331US yang dikemudikan Misdi setelah terkena lemparan batu.
Kaca depan persis di depan kursi pengemudi bolong besar. (tribun jateng/Akbar Hari Mukti)
Berita ini sudah tayang di tribun jateng dengan judul : KISAH HARU, Sopir Bus Eka Meninggal Akibat Lemparan Batu, Tetap Antarkan Penumpang ke Terminal Solo