Si Cantik 'Mesin Pembunuh' yang Bikin ISIS Ketar-ketir hingga Umumkan Sayembara Rp 13 Miliar

ia biasa "berburu" pada malam hari, dari tempat-tempat sepi, berbekal teropong termal, granat, dan makanan kecil.

Editor: Syaiful Syafar
COED.com
Joanna Palani 

Selanjutnya, keluarga di perkampungan Kursistan Irak hanya bisa terpana mendengar Joanna meninggalkan bangku kuliah, pergi ke Irak pada 2014.

"Para penempur ISIS adalah mesin pembunuh, namun sejujurnya amat mudah untuk menjatuhkan mereka," ungkapnya kepada Daily Mail.

undefined

Pimpinan ISIS bukannya tak menyadari bahwa Kurdi punya mesin pembunuh yang agak unik tersebut.

Untuk itu, mereka telah mengumumkan bahwa kepada siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Joanna Palani, akan diberi hadiah sebesar 1 juta dolar atau sekitar Rp 13 miliar.

"ISIS memang sangat ingin menangkap saya, lalu menjadikan saya  budak seks," ungkapnya kepada Daily Mail.

Joanna Palani
Joanna Palani (Daily Mail)

Informasi keganasan sniper Joanna tampaknya sengaja dihembuskan untuk menurunkan moral pejuang garis keras ISIS.

Di lain pihak, informasi ini juga memancing berbagai media di Eropa untuk menguak kisah perjuangannya.

Baca: Heboh! Gara-gara Lapor Jonru ke Polisi, Kini Muannas Alaidid Diserang Isu PKI dan Korupsi

Joanna Palani
Joanna Palani

Kesempatan muncul ketika badan intelijen Denmark (P.E.T) menangkap Joanna pada Desember 2016.

Nick Fagge dan Lara Whyte dari Daily Mail Online berhasil mewawancarai The Most Wanted Woman Sniper ini tak lama setelah dibebaskan dari penjara akhir Januari lalu.

P.E.T. bermaksud “mengamankan” sang sniper, tapi pihak kejaksaan tampaknya tak mau ambil risiko. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved