Hancurkan atau Dihancurkan
Antonio Trillanes Yakin Bisa Hentikan Presiden Duterte Dengan Kampanye Perlawanan Tanpa Henti
Senator Filipina Antonio Trillanes yakin apa yang terjadi kini bisa berakhir melalui kampanye tanpa henti, menentang Presiden Rodrigo Duterte.
Hingga akhirnya, sebuah revolusi "People Power" menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos.
Duterte melakukan langkah antisipasi terhadap gerakan kelompok yang menentangnya.
Dia membungkam Hakim Agung di Mahkamah Agung, Komisi Hak Asasi Manusia, Gereja Katolik, dan media-media.
Duterte dan para pendukungnya melancarkan kampanye negatif yang mendeskriditkan para pihak yang menentang kebijakan pemerintah.
Senator Leila de Lima, yang merupakan salah satu kritikus paling vokal bersama Trillanes, bulan Februari dipenjara karena tuduhan perdagangan narkoba.
Kelompok hak asasi manusia menggambarkan penahanan de Lima sebagai tahanan politik.
Pada akhir pekan, Duterte membuat Trillanes menjadi target utama barunya.
"Saya akan menghancurkannya atau dia akan menghancurkan saya," kata Duterte kepada wartawan.
Ini terjadi setelah Trillanes menyerang anak Duterte, Paolo, dengan mengajukan pertanyaan di Senat minggu lalu, tentang dugaan bahwa dia terlibat dalam perdagangan narkoba.
Trillanes menuduh Duterte "junior" menjadi anggota kelompok gengster Cina yang mengimpor sejumlah besar methamphetamine ke Filipina.
Dia menantang Pablo untuk menunjukkan tato di punggungnya, yang diduga akan membuktikan bahwa dia adalah anggota geng.
Paolo Duterte mengakui bahwa dia memang memiliki tato di punggung, namun menolak menunjukkannya, dan juga menolak semua tuduhan terhadapnya.
Sejak pernyataan "menghancurkan" Duterte, para pejabat dan pendukung media sosialnya telah menuduh Trillanes menyembunyikan kekayaan yang tersembunyi di rekening bank rahasia.
Trillanes membantah tuduhan tersebut. Dia mengatakan kepada AFP, ini adalah bagian yang diharapkan dari serangan balik Duterte, dan hal itu lebih buruk lagi.
"Duterte benar-benar memerintahkan saya, dia ingin saya terbunuh, selain dari fakta dia menginginkan kasus dibuat, sehingga saya bisa dipecat (di penjara) seperti Senator De Lima," kata ayah dari dua remaja tersebut.
Meskipun dia telah memerintahkan begitu banyak pembunuhan, Duterte telah berulang kali menegaskan tidak akan bertindak di luar hukum, atau mengizinkan pembunuhan yang disponsori negara.
 
(Glori K. Wadrianto)
 
Berita ini telah diterbitkan Kompas.com dengan judul "Perang" Duterte Vs Trillanes, Hancurkan atau Dihancurkan..."
