Hanif dan Sri Mulyani Kompak Dukung Pelatihan Vokasi sebagai Program Prioritas

Menaker menambahkan, tiap tahun pemerintah dihadapkan pada dua juta angkatan kerja baru.

dok. Kemnaker
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan kunjungan kerja bersama ke Institute of Caption: Technical Education (ITE). Kunjungan dimaksudkan untuk mempelajari keberhasilan Singapura dalam menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan vokasi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Komitmen Presiden Joko Widodo yang menjadikan percepatan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu program prioritas 2018, segera ditindaklanjuti oleh kerja Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Keuangan.

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan kunjungan kerja bersama ke Institute of Technical Education (ITE), Jumat (15/9/2017).

Kunjungan dimaksudkan untuk mempelajari keberhasilan Singapura dalam menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan vokasi.

"Kita berdua berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi yang menjadi program prioritas pemerintah sesuai arahan Presiden Jokowi,” kata Menaker Hanif saat melakukan peninjauan workshop ITE di Singapura pada Jumat kemarin.

Baca juga:

Besok, Puluhan Ribu Anggota PP Dijadwalkan Mulai Berdatangan ke Samarinda

Rumah Sakit Ini Punya Wisma Singgah Gratis untuk Keluarga Pasien

VIDEO PAWANG BUAYA DITERKAM BUAYA - Detik-detik Pawang Buaya Diseret Buaya

Kakak Beradik Tenggelam di Kolam saat Asyik Bermain, Begini Kondisinya Sekarang

Bupati Kukar Rita Widyasari meresmikan unit hemodialisasi di RSUD AM Parikesit Tenggarong

Ribut antara Taksi Online dan Konvensional di Kaltim, Ini yang Diminta Dirlantas ke Dishub

BREAKING NEWS: Usai Seret Warga, kini Giliran sang Pawang Diterkam Buaya

Dalam kunjungannya, kedua menteri melakukan peninjauan ke pusat pelatihan maritim, workshop aerospace bidang penerbangan, serta mengunjungi workshop teknik dan manufaktur yang berada di kampus ITE Singapura.

Saat ini, lanjut Menaker, pemerintah terus berupaya meningkatkan kwalitas pelatihan vokasi.

Terutama pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Pelatihan di BLK dilakukan secara massif, fokus dan terarah.

Pemerintah juga melibatkan pelaku industri dalam menyusun konsep kurikulum dan instruktur.

Hal ini dilakukan agar apa yang diajarkan pada pelatihan vokasi  nyambung dengan kebutuhan pasar kerja.

Baca juga:

Politisi PKS Tuntut Perhatian Dunia Internasional soal Tragedi Rohingya

Jelang Penutupan Gerai Matahari Pasaraya Blok M, Baju-baju Berserakan di Lantai

FPI Minta TNI dan Polri Serahkan Senjata jika tak Diizinkan Jokowi Berangkat ke Myanmar

Diringkus Warga, Begal Buang Air Besar di Celana

Tercyduk, Pelamar CPNS Cantik Sembunyikan Ponsel Dalam Bajunya

Ikut Orasi di Aksi Bela Rohingya, Begini Sebutan Amien Rais untuk Jokowi

Korea Utara Berambisi Imbangi Kekuatan Militer dan Membuat Takut AS Menggunakan Senjata

Prabawo Subianto Disambut Takbir saat Datang ke Aksi Bela Rohingya 169

Perbaikan fasilitas dan sarana serta prasarana pendukung pelatihan vokasi terus dilakukan.

Kemnaker juga berharap adanya dukungan anggaran yang cukup untuk pengembangan pelatihan vokasi menjadi lebih baik. Disinilah pentingnya peran dari Menteri Keuangan.

Selain melalui BLK, pemerintah juga mendorong optimalisasi pelatihan vokasi uga dilakukan di Lembaga Pelatihan Kerja Swasta, Training Center Industri, serta lembaga pelatihan yang ada di sejumlah Kementerian atau Lembaga.

Menaker menambahkan, tiap tahun pemerintah dihadapkan pada dua juta angkatan kerja baru.

Sayangnya, angkatan kerja baru ini tidak bisa langsung masuk pasar kerja, karena kompetensi mereka masih rendah.

Pelatihan vokasi diharapkan menjasi cara untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja. (Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved