PAWANG BUAYA DITERKAM BUAYA - Keluarganya Kerasukan, Warga Protes Pencarian Supriyanto, Akhirnya
Malangnya, tubuh pawang itu ditarik ke dalam air dan tak muncul lagi di permukaan air.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
"Biasanya ada yang ganggu, buaya tidak akan menyerang kalau tidak mendapat gangguan," ucap pria yang selalu membawa mandau itu, Minggu (17/9/2017).
Lalu, kenapa buaya melakukan penyerangan kembali kepada manusia, padahal baru sehari buaya menyerang ditempat yang sama.
Menurutnya, hal itu lebih disebabkan karena korban (Supriyanto) menantang buaya untuk mendatanginya.
"Masing-masing orang yang memiliki kemampuan, punya cara yang berbeda dalam penerapanya, mungkin cara yang dilakukan korban tidak disukai," tuturnya.
"Dan, dari pengalaman yang lalu lalu, pawang buaya itu tidak turun ke air, di atas saja," tambahnya.
Baca: Persiba Menyerah atas Persipura 4-2, Haryadi Berharap Laga Kandang
Baca: VIDEO EKSKLUSIF – Adakah Pungli Pelabuhan Tol Laut di Sebatik
Baca: Dinner Bareng Suami, Gisel Ditegur Netizen Karena Belahan Dadanya Terlalu Rendah
Dia menjelaskan, metode yang digunakanya yakni dengan berdoa, serta menyiapkan sesajen, berupa tujuh buah telur, bunga dan kopi hitam.
Terbukti, tubuh Arjuna (16), korban pertama terkaman buaya dapat ditemukan, Minggu (17/9/2017) dini hari.
"Selain bahan bahan itu, saya juga melakukan sayatan sebanyak tujuh kali ke air. Kita tidak janji, tapi kami mencoba menolong keluarga korban," ucapnya.
Lanjut dia menjelaskan, dalam kasus ini, tubuh korban biasanya muncul paling cepat dua hari dan paling lama bisa sampai seminggu.
Dia pun tidak dapat memastikan, tubuh korban utuh atau tidak saat ditemukan.
Baca: Mau Puaskan Penonton, Aksi Nassar Malah Dihujat Netizen
Baca: Tanda Pagar Jokowi Wajib Hentikan Memenuhi Lini Masa Twitter, Netizen Minta Hal tak Terduga