PAWANG BUAYA DITERKAM BUAYA - Keluarganya Kerasukan, Warga Protes Pencarian Supriyanto, Akhirnya
Malangnya, tubuh pawang itu ditarik ke dalam air dan tak muncul lagi di permukaan air.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
Baca: Astaga! Seorang Netizen Tangkap Basah Kelakuan Seorang Pria di Angkot, Raba-raba Bagian Tubuh Ini
"Mudah mudahan seperti korban pertama, tubuhnya ditemukan utuh, karena biasanya juga tubuh korban sudah tidak utuh, dan ditemukan terpisah," tuturnya.
Belakangan diketahui pula, ternyata Supriyanto sebenarnya bukan pawang buaya.
"Dia (Supriyanto) memang bisa sembuhkan orang yang sakitnya tidak wajar, bisa juga sebagai pawang hujan kalau ada hajatan warga, tapi belum pernah selama ini dia jadi pawang buaya," ucap Tuti Handayani, istri Supriyanto, Minggu (17/9/2017).
Sang istri menuturkan, Supriyanto merasa kasihan pada Arjuna dan keluarganya.
Supriyanto berniat mendatangi lokasi, namun istrinya melarang.

"Saya sudah larang, dia bilang hanya lihat-lihat saja.
Dan pagi itu, sebelum pergi dia sempat ngerokok dan minum kopi yang saya buat.
Jam 11.30an Wita, saya dapat kabar dia jadi korban," ungkapnya.
Minggu (17/9/2017) malam, tim SAR gabungan dan para pawang sebenarnya sudah akan membubarkan diri.
Lantara ada warga yang merasa keberatan dengan aktivitas pencarian.
Warga ada yang protes lantaran salah satu keluarganya kerasukan, yang diduga berasal dari aktivitas pencarian korban buaya.
Saat itu, sekitar pukul 21.00 Wita, semua pawang maupun orang pintar, meninggalkan lokasi pencarian.
Baca: Gara-gara ini, Ketua DPRD Tampar Dokter RSUD
Baca: Amien Rais Sebut Rezim Jokowi Terlalu Terlambat dan Hanya Pencitraan
Baca: Dikabarkan Bangkrut Setelah Menikah, Penampilan Asmirandah kini Bikin Pangling
Sementara sebagian personel SAR gabungan menuju speedboat masing-masing untuk beristirahat.
"Saat itu saya memang ke speed, standby sambil istirahat. Tapi, saya lihat punggung korban diantara speed," ucap Komandan Kapal SBU 2006, Polairud Polda Kaltim, Brigpol Yulianto Tono, Minggu (17/9/2017).
Lanjut dia menjelaskan, tidak ada luka lain selain luka robek ditelinga, namun terdapat beberapa bagian kulit korban yang telah terkelupas.
"Sudah agak bau, tapi badan masih utuh. Tepat hari kedua, korban kedua ini dapat ditemukan," ucapnya lega.
Saat ini jenazah sudah berada di rumah duka, di jalan Jalur, gang Kurma, RT 25, Muara Jawa, Kutai Kartanegara, guna menjalani proses pemandian jenazah, dan direncanakan korban akan dimakamkan di Makroman, Samarinda. (*)