1 Muharram 2017 - Sering Disebut Musyrik, Ini 7 Tradisi yang Biasa Digelar saat Malam 1 Suro

Tapi, datangnya 1 Muharram juga kerap diidentikkan dengan tradisi dan ritual malam satu suro.

Editor: Amalia Husnul A
Tribun Style
Kebo bule 

Kirab Kebo Bule adalah tradisi yang dilakukan Keraton Kasunanan Surakarta.

Setiap tahunnya ketika satu suro sekawanan kerbau (kebo) yang dipercaya keramat, yaitu Kebo Bule Kyai Slamet diarak ke jalan.

Kerbau ini termasuk pusaka penting milik keraton Solo yang merupakan hewan kesayangan Paku Buwono II.

Kirab itu sendiri berlangsung tengah malam, biasanya tepat tengah malam, tergantung “kemauan” dari kebo Kyai Slamet.

Saat kirab itu, orang-orang berjalan mengikuti kirab, saling berebut dan berusaha menyentuh tubuh kerbau.

Orang-orang juga berusaha mengambil kotoran kerbau.

Bagi mereka berebut kotoran tersebut itu sebagai tradisi ngalap berkah atau mencari berkah.

5. Ngumbah Keris

Ngumbah Keris
Ngumbah Keris (Tribun Style)

Ngumbah Keris adalah tradisi membersihkan keris pusaka bagi orang yang memilikinya.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, ritual ini menjadi sesuatu kegiatan spiritual yang cukup sakral dan dilakukan hanya waktu tertentu, misalnya malam satu suro.

6. Lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk)

Lek-lekan
Lek-lekan (teraswarta.com)

Lek–lekan adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh warga di kampung.

Biasanya ada yang sekadar berkumpul dan tidak tidur semalam suntuk di pos ronda atau hanya mengobrol di depan rumah atau makan-makan di gang.

7. Tirakatan

Tirakatan
Tirakatan (ngunut-karanganyar.com)

Ritual Tirakatan maknanya adalah berusaha mencari jalan agar dekat dengan Sang Pencipta.

Selain malam satu suro, tirakatan juga biasanya dilakukan pada acara Agustusan.

Banyak cara mendekatkan diri pada Tuhan, tapi beberapa kebudayaan melakukannya dengan cara yang berbeda-beda. (TribunStyle.com/Rifan Aditya)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved