Fenomena Crop Circle, Manusia atau Alien yang Menciptakannya?

Sejumlah orang menganggap crop circle sebagai hasil karya alien, tetapi benarkah demikian?

news.com.au
Ilustrasi - Crop circle 

TRIBUNKALTIM.CO -- Lingkaran tanaman atau crop circle di ladang pertanian di Sharq El Owainait, barat daya Mesir kembali diabadikan dalam foto yang diambil dari International Space Station (ISS).

Pola aneh tersebut terbuat dari gandum dan chamomile.

Sejumlah orang menganggap crop circle sebagai hasil karya alien, tetapi benarkah demikian?

Bisakah manusia membuatnya dengan teknologi yang kita miliki sekarang?

Hasil penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Environmental Science and Toxicology pada 2013 menyebutkan bahwa ladang itu berhasil tumbuh berkat genangan air purba di bawah pasir yang disebut Sistem Akifer Batu Pasir Nubia.

Foto lingkaran tanaman di Sharq El Owainat yang diambil dari International Space Station.
Foto lingkaran tanaman di Sharq El Owainat yang diambil dari International Space Station. (NASA Earth Observatory)

Genangannya terbentang seluas 2,2 juta kilometer persegi dan mencakup wilayah Mesir, Chad, Libia, dan Sudan.

Baca: Lowongan Ini Keren Banget, NASA Cari Pelindung Planet dari Alien, Gajinya Rp 200 Juta per Bulan!

Baca: Canggih dan Mahal Tapi Sayang Begini Sekarang Kondisi Teleskop Raksasa Pemburu Alien

Lalu, menurut penelitian yang dipublikasi di Quanternary Research pada 2014, genangan air purba tersebut diisi ulang secara berkala pada periode glasial.

Terakhir, pengisian terjadi sekitar 11.700 tahun yang lalu.

Untuk membuat motif yang unik tersebut, air purba perlu ditarik ke permukaan dan disiramkan ke tanaman melalui pipa yang berputar perlahan.

Proses ini disebut dengan irigasi pivot pusat.

Akan tetapi, jika crop circle merupakan ulah manusia, rotasi penyiraman dengan desain geometris yang rumit sulit terjadi.

Baca: Beri Keterangan Berubah-ubah, Bos Saracen Masih Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Baca: Hanya Punya Lahan Sempit? Nih Solusinya Rumah Keren 25 Meter Persegi!

Baca: Kabur dari Kemacetan Jalan Sudirman, Melipir Dulu Yuk Nikmati Kudapan Nikmat Ini

Baca: Lihat deh, Mirip Nggak Sih Calon Suami Kahiyang Ayu dengan Asistennya Luis Milla?

Baca: Fashionable Banget! 7 Penampilan Cinta Laura Ini Benar-benar Kelas Hollywood. . .

Baca: Warga Mengungsi, Gunung Agung Terlihat Seperti Tanda Tahun 1963

Baca: Begini Meriahnya Pawai Muharam Tahun Baru Islam di Sangatta

Baca: Dokter Bilang Setya Novanto Bisa Diperiksa, Eh Begitu Penyidik KPK Datang Ini yang Dilakukannya

Baca: Beda, Penampilan Manohara Dulu dan Kini! Makin Kurus dan Ehem. . . Bibirnya Itu Loh

Baca: Inilah 7 Keuntungan Duduk di Kursi Dekat Jendela Saat di Pesawat

Oleh karena itu, Direktur Institut Ilmu Material di University of Oregon, Richard Taylor, mencoba memberikan penjelasan lainnya.

Kepada majalah Physics World, Taylor mengatakan, pola rumit crop circle bisa dibuat dengan perangkat GPS yang terprogram.

Garis lurus juga dapat dibuat dengan laser dari satu titik ke titik.

Taylor pun menyelidiki bagaimana manusia dapat menggunakan gelombang mikro untuk membuat pola pada crop circle.

Sebab, penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa tanaman di area crop circle terpapar radiasi gelombang mikro.

Kepada Popular Science, Taylor menjelaskan, jika terpapar gelombang mikro, sambungan batang tanaman mengembang, tetapi tidak pecah.

Hasilnya adalah tanaman yang merebah dengan keadaan tangkai seperti yang ditemukan di banyak lingkaran tanaman. (Kompas.com/Lutfy Mairizal Putra)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved