Setya Novanto Mulia Ditinggalkan Loyalisnya, Begini Sekarang Nasibnya
Rekomendasi itu muncul karena status tersangka Novanto dalam kasus korupsi proyek e-KTP membuat elektabilitas Golkar terjun bebas.
Yorrys bahkan meyakini Golkar akan menyusun struktur kepengurusan baru sebelum 20 oktober mendatang. Ia memprediksi akan ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) sebelumnya untuk mengganti Novanto dari posisi Ketua Umum.
Yorrys juga mengatakan Golkar telah menyiapkan sejumlah opsi jika Novanto menolak mundur dari kursi Ketua Umum Golkar.
Baca: Wafat di Usia 91 Tahun, Ini Harta yang Ditinggalkan Bos Playboy
"Saya pikir itu pasti ada, artinya ada opsi 1, opsi 2 dan sebagainya. Sekarang ini kami sudah melakukan komunikasi dari waktu ke waktu kemudian kami akan formalkan tetapi kurang elok kalau misalnya kami sampaikan karena ini merupakan strategi," lanjut Yorrys.
Selain Yorrys, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid juga memberi lampu hijau soal rekomendasi agar Novanto mundur dan segera menunjuk Plt. Nurdin meyakini Ketua Umumnya Setya Novanto akan legowo dalam menyikapi rekomendasi tim kajian elektabilitas Golkar.
"Saya yakin ketua umum pasti akan mengambil langkah terbaik bagi dirinya dan organisasi. Saya yakin Setya Novanto tidak akan mengorbankan Partai Golkaruntuk kepentingan pribadinya. Itu saya punya keyakinan," kata Nurdin.
Baca: Ups, Foto Lagi liburan, Baju Tipis Nikita Willy Bikin Susah Mikir
Terlebih, Golkar akan menghadapi berbagai agenda politik besar seperti pilkada 2018 dan pemilu 2019. Ia bahkan menyatakan partainya telah menyiapkan sejumah opsi jika rekomendasi tim kajian elektabilitas Partai Golkar ditolak oleh Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
"Kami akan melakukan evaluasi total seberapa jauh keberadaan ketum (ketua umum) ini berpengaruh negatif terhadap perjalanan Partai Golkar," kata Nurdin.
Ia mengatakan jika hasil rapat evaluasi total menunjukan kepemimpinan Novanto yang kini berstatus tersangka tak menghambat perjalanan Golkarmenghadapi agenda politik ke depan, jabatan ketua umum tak berganti.
Namun, bila hasil rapat evaluasi total menunjukan kepemimpinan Novanto membawa sejumlah hambatan dalam menjalani agenda politik ke depan, Nurdin mengatakan Golkar akan melakukan konsolidasi.
"Kalau evaluasi kami mengatakan terjadi masalah atau negatif ya kami harus konsolidasi. Oleh karena itu, hari-hari ke depan adalah hari-hari yang menentukan untuk Partai Golkar," lanjut dia. (*)
Reporter: Rakhmat Nur Hakim
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Satu per Satu Loyalis Berbalik, Setya Novanto Kini di Ujung Tanduk