Panglima TNI Ditolak Masuk AS
Soal Ditolaknya Jenderal Gatot, Akhirnya Terkuak, Begini Penjelasan Pihak Keamanan Dalam Negeri AS
Dalam pemberitahuan itu disampaikan bahwa karena protokol keamanan maka ketika ia tiba di bandara mungkin ada penundaan untuk naik ke pesawat.
Upaya telah dilakukan oleh pihak bea cukai dan perlindungan perbatasan Amerika bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika di Jakarta untuk menyelesaikan isu tersebut sebelum orang nomor satu di militer Indonesia itu tiba, namun ia terlanjur ditolak naik ke pesawat.
Baca: VIDEO - Konvoi Kendaraan Tempur TNI Mendadak Dicegat Polisi Kenapa Ya
Pernyataan tertulis itu lebih jauh menyatakan "perihal ijin naik pesawat itu segera diselesaikan lewat koordinasi diantara kantor individu tersebut (Gatot Nurmantyo-red), Customs and Border Protection (Bea Cukai & Perlindungan Perbatasan-red), Kedutaan Amerika di Jakarta dan mitra-mitra lain pemerintah Amerika."
DHS menambahkan bahwa "penumpang itu dijadwalkan terbang dengan pesawat lain dan diijinkan terbang. Ia memilih tidak melanjutkan perjalanan."
Di akhir pernyataan itu, DHS menggarisbawahi bahwa pihaknya berkewajiban memastikan bahwa setiap orang yang masuk ke Amerika akan disaring dan diperiksa secara ketat. "Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang itu dan istrinya," ujar DHS merujuk pada Jenderal Gatot Nurmantyo dan istrinya Nenny.
Dalam pernyataan tertulis itu tidak disebutkan alasan penolakan terhadap Jenderal Gatot.
Baca: Mana yang Lebih Aman dan Sehat Antara Sabun Batang dengan Sabun Cair? Begini Penjelasannya
Diketahui, insiden ditolaknya Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo dan istri memasuki Amerika yang disampaikan pihak maskapai penerbangan Emirates di bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta, berdasarkan informasi dari US Customs and Border Protection CPB, beberapa saat sebelum terbang Sabtu lalu (21/10) menjadi kontroversi karena belum ada pihak yang memberi penjelasan alasan dibalik penolakan itu.
Terlebih Gatot Nurmantyo sedianya akan menghadiri "Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization" (VEOs) di Washington DC pada 23-24 Oktober, berdasarkan undangan resmi Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Jendral Joseph F. Dunford.
Kabar penolakan masuk wilayah AS itu diketahui saat Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo, dan istri, Nany Gatot Nurmantyo, beserta rombongan, tengah melakukan "check-in" di terminal internasional, Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten.
Baca: VIDEO - Penyanyi Elektone Joget di Pelukan Pengantin Pria, Sang Istri Malah Tertawa Sambil Nyawer
Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto, Minggu, menjelaskan saat melakukan "check-in" atau registrasi ulang, sang petugas Emirates Airline yang melayani rombongan itu, memberitahukan bahwa pemerintah AS telah melakukan pelarangan.
Kabar itu segera tersiar luas.
Politikus Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi juga sempat geram dan menilai Amerika Serikat mempermalukan Panglima TNI dengan penolakan yang dilakukan.
Namun menurutnya, bukan kali ini saja pemerintah AS menolak tokoh-tokoh militer Indonesia berkunjung ke negaranya.