Viral di Medsos
Bunuh Diri Ngajak Teman di Medsos, Wanita Ini Ditemukan dengan Jasad Dimutilasi
Penemuan mayat mutilasi itu ditemukan di kamar apartemen seorang pria di Zama, di dekat ibu kota Jepang, Tokyo.
Sejak saat itu Seppuku menjadi kian populer dikalangan bushido atau jalan hidup samurai.
Hal tersebut terus berlangsung hingga abad ke-17 dan dilakukan dengan upacara besar.
Meski populer, Seppuku tidak bisa dilakukan oleh siapa saja, terlebih jika ia hanyalah rakyat biasa.
Seppuku hanya dilakukan oleh samurai yang ingin menjaga harga dirinya. Mereka akan memotong perut mereka hingga meninggal dunia dan mempertahankan harga diri.
Baca: Millennial Wajib Kunjungi, Wisata Rumah Unyu di Yogyakarta, Tempatnya Instagramable Lho
3. Kamikaze
Sama halnya seperti Seppuku, Kamikaze adalah ritual bunuh diri yang dianggap terhormat harga diri.
Ritual Kamikaze konon bermula dari zaman samurai saat armada Mongol di bawah pimpinan Kublai Khan menyerang Jepang di tahun 1274.
Namun armada pimpinan Kublai Khan terpksa mundur karena disapu oleh angin taifun.
Pada tahun 1281 armada tersebut kembali melancarkan serangan dengan kekuatan pasukan yang lebih besar namun taifun kembali muncul dan memporak-porandakan armada Mongol.
Nah, cerita angin taifun tersebut oleh para samurai disebut kamikaze.
Angin tersebut dianggap sebagai jelmaan dewa petir Raijin dan dewa angin Fuujin.
Pada perang dunia kedua, istilah Kamikaze sebagai ritual bunuh diri mulai digunakan secara luas.
Kamikaze dijadikan propaganda nasionalis Jepang bagi pilot pesawat untuk melakukan serangan bunuh diri kepada musuh.
Kamikaze pun akhirnya populer dalam bidang militer, bagi prajurit yang melalukan serangan bunuh diri.
Prajurit rela berkorban untuk mati secara bebas tidak di tangan musuh untuk menjaga kehormatan dan dapat membawa kematian musuh bersamanya alias bunuh diri.
(*)