Sertakan Modal Rp 150 M dan Deposito Rp 400 M ke Bank, Ini Kalkulasi Keuntungan Pemprov Kaltara
Investasi dana Pemprov Kalimantan Utara ke lembaga keuangan perbankan diakui Gubernur Kalimantan Utara.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Investasi dana Pemprov Kalimantan Utara ke lembaga keuangan perbankan diakui Gubernur Kalimantan Utara akan menambah pendapatan asli daerah khususnya di komponen lain-lain pendapatan yang sah.
Pemprov Kalimantan Utara sejak tahun 2016 mendepositokan dana Rp 400 miliar ke tiga bank konvensional, dengan rincian Rp 200 miliar ke Bank Kaltim, dan masing-masing Rp 100 miliar di Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI).
"Ini kita lakukan agar uang itu produktif. Tidak cuma disimpan di kas. Itu akan menambah PAD kita. Lumayan, informasinya bunganya itu 6,25 persen," kata Irianto kepada Tribun usai meresmikan kenaikan status menjadi kantor cabang salah satu perbankan milik negara di Jalan Kolonel Soetadji, Tanjung Selor, Jumat (2/11/1017) pukul 17.20 wita.
Baca: Rusman Ungkapkan Info Beredar Kapolda Kaltim Duet dengan Mahyunadi
"Taruhlah misalnya Rp 75 miliar bunganya 6,25 persen. Andaikan misalnya hanya 1 persen sudah Rp 75 juta kan. Kalau 3 bukan sudah Rp 225 juta. Siapa yang ngasih uang, ketimbang mendek di kas. Uang itu nambah PAD," sebut Irianto yang saat itu ikut didampingi Wakil Ketua DPRD Kalimantan Utara Abdul Djalil Fatah.
Ia belum memastikan apakah tahun depan jumlah deposito ke tiga perbankan tersebut akan ditingkatkan lagi.
Pihaknya baru akan menganalisa kemampuan keuangan daerah.
"Karena uang itu kan dinamis. Kalau masih belum digunakan untuk membiayai proyek-proyek, menggaji pegawai, dan lainnya, itu bisa kita simpan (depositokan) dulu," ujarnya.
Masih banyak kepala daerah tutur Irianto yang belum melakukan hal seperti ini. Uang yang tersimpan akhirnya stagnan dan tidak produktif.
"Yang jadi masalah juga, kalau kepala daerah bunganya didiemin (didiamkan/tak dilaporkan). Itu sering jadi masalah karena diperiksa BPK, BPKP, dan inspektorat. Pasti ketahuan," ujarnya.
Baca: Begini Cerita Teman SD Kahiyang Soal Kebaikan Pak Jokowi yang Sering Mengantarnya Pulang Sekolah
Baca: Dikenal Seram, Transylvania yang Disebut Negeri Drakula Ini Punya Pemandangan yang Bikin Terperangah
Baca: Baru Tertawa Eh Kemudian Menangis, Mengapa Mood Balita Gampang Berubah?
Baca: Ini Kata Wali Kota Tanggapi Video Bullying Siswa SMP di Kotanya
Baca: INFO CPNS 2017 - SKB Digelar November Ini, tapi Belum Tentu yang Lulus SKD Bisa Maju
Yang Pemprov laksanakan sejauh ini kata Irianto, bunga deposito yang masuk, langsung ke kas daerah.
"Dan kalau jatuh tempo pasti dilaporkan. Langsung dikelola oleh Biro Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Sedangkan bunga tadi masuk dulu ke Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD)," sebutnya.
Selain mengharapkan bunga deposito, Pemprov Kalimantan Utara juga menyertakan modal Rp 150 miliar kepada Bank Kaltim.
Penyertaan modal itu sudah dilakukan di awal tahun 2017.
Dari penyertaan modal tersebut, yang diharapkan ialah deviden.
"Selama 28 jam sejak dana itu kita sertakan, sudah dapat deviden Rp 30 juta. Sekarang pasti sudah lumayan. Keputusannya nanti bulan Maret, ada pembagian deviden," ujarnya.
"Kita baru, tentu deviden kita relatif kecil dibanding daerah yang sudah lama. Kalau Rp 150 miliar ya lumayan devidennya. Kan deviden tergantung dari badan usaha. Kalau rugi, kita ikut tanggung rugi. Tetapi kan rata-rata untung," ujarnya. (*)