Edisi Cetak Tribun Kaltim

Mitos Air Mata dan Taring si Nona Laut nan Berujung Pilu . . .

Ancaman lain yang juga masih terjadi, adalah hilangnya habitat Duyung, akibat kawasan industri di sekitar habitat mereka.

Penulis: tribunkaltim |
Edisi Cetak Tribun Kaltim
DIDAPUK sebagai salah satu dari 35 spesies mamalia laut di Indonesia, Dugong atau sering disebut Duyung hingga kini juga masih memiliki habitat di wilayah perairan Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa faktor penyebab populasi Duyung mulai berkurang. Ancaman pertama yang paling banyak terlapor ke WWF Indonesia adalah kejadian bycatch.

Menurut Dwi Suprapti, National Marine Species Conservation Coordinator WWF Indonesia, bycatch ini bisa dibilang menjadi yang pertama.

Bahasanya penangkapan yang tak sengaja. Nelayan, misalnya, ketika mencoba menjaring ikan lain, seperti ikan bawal, justru menjaring duyung.

Tak bisa disalahkan juga untuk para nelayannya. Bagaimana selanjutnya, tergantung dari kesadaran nelayan sendiri.

Ada yang langsung melepasnya, ada juga yang dibawa pulang, untuk dikonsumsi.

Baca juga:

Kaya Pengalaman, Pria 71 Tahun Ini Yakin Bisa Kalahkan Anak Muda di Ajang Tour de Sam-Bal

Lintasi 3 Kabupaten/Kota, Ratusan Goweser Harus Tempuh 151 Kilometer Mencapai Finish

Kapolres Balikpapan Minta Wali Kota Segera Buat Aturan Ojek Online

Kepolisian Tegaskan Korban Tenggelam Bukan Preman Sungai Mahakam

Unik, Begini Penampilan Tim Rescue Perusahaan Tambang dan Migas di Indonesia

Mitos-mitos yang berkembang di masyarakat, sehingga membuat Duyung menjadi perburuan juga terjadi. Khususnya untuk beberapa bagian tubuh Duyung.

"Duyung dewasa memiliki taring. Inilah yang seringkali diburu, untuk dijadikan pipa rokok. Ada anggapan jika pipa rokok bisa menetralisir nikotin yang ada pada rokok. Selain itu, ada juga mitos di masyarakat yang masih percaya jika air mata Duyung, bisa digunakan sebagai pelet, atau alat pengasih. Meskipun belum ada fakta ilmiah akan hal itu," ujarnya.

Baca juga:

Maksimalkan Fungsi Cermin di Rumah, Ini Tipsnya

Ingin Terbebas Kesal dan Stres Saat Terjebat Macet? Intip Kiat-kiat Cespleng Ini

Baru Tertawa Eh Kemudian Menangis, Mengapa Mood Balita Gampang Berubah?

Ridwan Kamil Bakal Bentuk Boy Band, Netizen Samakan dengan Trio Ubur Ubur

Heboh, Akun Ini Sebut Ahok dan Glenn Fredly Sempat 'Jajal Kenikmatan' di Alexis, Begini Faktanya

Ancaman lain yang juga masih terjadi, adalah hilangnya habitat Duyung, akibat kawasan industri di sekitar habitat mereka.

Pun demikian dengan adanya predator alami, seperti Hiu, dan juga buaya.

"Ada pula ancaman karena terdamparnya Duyung di perairan dangkal. Ini karena mereka butuh pakan berupa lamun. Biasanya mereka memburu lamun, saat air pasang. Tetapi, bisa lambat berpindah sehingga saat air surut, Duyung tak bisa kembali, dan akhirnya terdampar," katanya. (Anjas Pratama)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved