Ribut Oknum TNI di THM
Geger Dini Hari, Anggota TNI Diserang di Klub Malam, 1 Orang harus Dirawat Inap
Lantaran terjadi penyerangan yang dilakukan sejumlah pria berambut cepak yang diduga anggota TNI AD kepada tamu di tempat hiburan malam tersebut.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman Kolonel Ketut Gede Wetan Pastia menyatakan kedua institusi TNI AD maupun AL Siaga 1 di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Hal tersebut menyusul adanya dugaan pertikaian antara kedua institusi TNI di Kalimantan Utara tersebut.
"Dari kedua belah pihak sudah dilakukan Siaga 1 agar tidak berkembang. Ini, kan, persoalan oknum jangan sampai melebar ke institusi," harapnya.
Baca: Suaminya Ditembak Polisi Filipina, WNI Istri Pimpinan Milisi Maute Ditangkap
Baca: Menohok, Ini Jawaban Yenny Wahid saat Dikritik Netizen soal Gaya Hijabnya saat Konferensi Perdamaian
Baca: Ini Rangkaian Prosesi Pernikahan yang Dijalani Kahiyang Ayu, Dimulai Hari Ini
Pihaknya menyatakan akan melakukan penegakan hukum disiplin keanggotaan TNI terhadap pelaku pengeroyokan anggota TNI AL di salah satu tempat hiburan malam (THM) Karaoke di Tarakan, Minggu dini hari tadi.
Akibatnya 1 orang anggota TNI AL terpaksa menjalani rawat inap lantaran menderita luka serius, beberapa lainnya hanya menjalani rawat jalan.
"Kalau ketemu kita kasih hukuman disiplin. Dalam hukum pidana militer, bisa saja skorsing kenaikan pangkat, sampai penahanan tergantung perbuatan," katanya.
Baca: Warganet Sempat Ejek, Viral di Medsos Foto Prabowo Terpasang di Ruang Kerja Sandiaga Uno
Baca: 6 Nama Ini Populer di Indonesia, tapi Termasuk Dalam Daftar 51 Nama Bayi yang Dilarang di Arab Saudi
Baca: Sst. . . Mau Memperbesar Ukuran Mr P? Pilih yang Alami Saja, Ini Caranya
Minggu (5/11/2017) sekitar 02.18 dinihari, tempat hiburan klub malam Karaoke Dejavu di Jalan Gunung Selatan, Kampung Skip, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mendadak gempar.
Lantaran terjadi penyerangan yang dilakukan sejumlah pria berambut cepak yang diduga anggota TNI AD kepada tamu di tempat hiburan malam tersebut.
Belakangan diketahui korban penyerangan sama-sama anggota TNI.

Korban merupakan anggota TNI AL di Tarakan. Mereka sedang menikmati hiburan di hall Dejavu yang berkapasitas sekitar 20 orang.
Tiba-tiba, sekira pukul 02.18 pagi, sekitar 30 orang berpakaian preman dengan menggunakan helm masuk menerobos tempat karaoke.
Mereka yang diduga merupakan anggota Yonif Raider setempat melakukan penyerangan terhadap anggota TNI AL yang berada di hall, serta melakukan pengerusakan fasilitas THM tersebut.
Baca: Rumah Wakil Ketua DPRD Jadi Sarang Narkoba, Disediakan 6 Kamar Khusus untuk Pengguna Sabu
Baca: Wuah. . . Ada Konten Dewasa di WhatsApp, Kemkominfo Hubungi Minta Dihapus
Baca: Wow, Ternyata Tajir Melintir, Ini 4 Fakta tentang Bobby Nasution, Menantu Presiden Jokowi
Anggota TNI AL yang jadi korban penyerangan tersebut dilarikan ke RSAL Tarakan.
Mereka mengalami luka robek kepala belakang, robek telinga sebelah kanan, leher sebelah kanan dan memar.
Diketahui ada 5 orang personel mendapat rawat jalan, dan 1 orang rawat inap.
Saat dikonfirmasi Pjs Kapendam VI Mulawarman, Kolonel Inf Ketut Gede Wetan Pastia membenarkan kejadian tersebut.
Saat ini pihaknya telah menurunkan tim khusus mendalami kejadian tersebut.
Baca: Dulu Gelapkan Dunia, Begini Yang Akan Terjadi Jika Gunung Tambora Meletus Lagi. Lebih Ngeri
Baca: Tega Banget! 3 Jam Gadis Ini Diperkosa 4 Pria hingga Pingsan, Polisi Bilang Hanya Khayalan Bak Film
Baca: Soal Pelaporan Penyebar Meme, Novanto Justru Diuntungkan, Begini Mahfud Beber Alasannya
"Indikasi biasa kesalahpahaman anak muda di tempat yang kurang pas. Sudah kita koordinasi, ini masih dicari pelakunya.
Lagi didalami Assintel di sana, termasuk tim Kodam untuk mendalami kejadian, agar kemudian ini jangan sampai berkembang," ujarnya.
Saat ditanya apakah benar pelaku penyerangan merupakan TNI AD Yonif Raider 613, dirinya belum bisa memastikan.
"Korban ada yang luka TNI AL, 1 orang. Rawat inap. Ini masih dicari pelakunya, mudahan segera ketemu. Indikasi seperti itu (raider), Assintel dan tim sedang mengusut. Kalau ketemu kita kasih hukuman disiplin," katanya. (*)