dr Helmi, Dokter yang Menembak Istrinya Sendiri Itu Disebut Malas Bekerja
Kepergian sosok Lety memang membuat luka dalam baik keluarga maupun kakak korban Afifi Bachtiar (48).
TRIBUNKALTIM.CO - Tewasnya dokter Lety akibat dibrondong peluru oleh suaminya Helmi di Klinik Azzahra, membuat keluarga terpukul.
Bahkan beberapa keluarga korban tak berhenti menangis dan memeluk papan nisan usai jenazah Lety disemayamkan di TPU Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2017).
Baca: Surya Paloh Beri Restu Harbiansyah Maju di Pilgub Kaltim
Kepergian sosok Lety memang membuat luka dalam baik keluarga maupun kakak korban Afifi Bachtiar (48).
Bahkan ia menyebut bahwa Helmi sosok yang malas, karena setiap diberikan pekerjaan oleh istrinya, ia hanya bekerja selama satu bulan, selanjutnya Helmi tak melanjutkan kembali.
"Saya jelaskan lagi bahwa Helmi ini tidak pernah bekerja, adek saya yang berkerja. Kerjaan main game gitu aja, paling dikasih kerjaan sebulan sudah gak kerja lagi, padahal adek saya sudah cape-cape kerja," kata Afifi, di TPU Kemiri Rawamangun, Jumat (10/11/2017).
Baca: Baru Tahu, Ternyata Begini Sejarah Rumah Sakit Tentara Balikpapan, Bangunannya Peninggalan Belanda
Afifi sendiri mengaku shock atas meninggal Lety yang juga sebagai adiknya, ia sendiri mengaku bertemu korban setelah proses sidang perceraian kurang lebih tiga bulan yang lalu.
Adapun salah satu faktor perceraian tersebut diduga adanya KDRT yang dialami korban setelah tiga tahun masa pernikahannya.
Baca: Jadi Saksi Sejarah 10 November, Inilah Penampakan Hotel Tempat Penyobekan Bendera Belanda
"Adek saya ini orang sabar, salah satunya menghadapi KDRT suaminya, hingga akhirnya beberapa terakhir ini masih terus terjadi, saya pun juga kasih saran kalo seperti itu mending ceraikan saja, saya tahu karena ada beberapa luka memar tapi itu jarang diungkapkan," katanya.
Menginggat apa yang telah dilakukan Helmi kepada adiknya, Afifi mengutuk atas perilaku pelaku hingga membuat adiknya tewasdengan timah panas bersarang ditubuhnya.
Baca: Menpora Kirim Surat ke PSSI Soal Liga 1 dan Liga 2, Isinya Singgung Degradasi
"Saya serahkan saja kepada pihak kepolisian, biar nanti disesuaikan dengan hukum yang berlaku," katanya.
Mimpi Bertemu Almarhum Ayah
Seminggu sebelum kejadian, Lety sempat bercerita kepada kakaknya bahwa ia sempat bermimpi bertemu almarhum ayahnya.
"Dia pernah cerita seminggu itu dia pernah mimpi bertemu almarhum ayahnya, tapi saat dipanggil hilang, tapi itu kan hanya mimpi," katanya.
Baca: 4 Fakta Menarik Paspampres, Punya Moto Setia Waspada, Pria Idaman Nih?
Lety yang gemar bernyanyi ini, memiliki lima saudara, sedangkan Lety anak kedua. Namun atas kepergian Lety, keluarga hanya dapat mengikhlaskan kepergiannya.
"Saya hanya bisa ikhlas, biar si Helmi nanti polisi yang mengurus semua, sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya. (Joko Supriyanto)