Kolom Rehat
Peluncuran Buku Rehat, Jadi Kado Ulang Tahun Terindah Arif Er Rachman
Penerbit buku indie di Kota Minyak baru saja meluncurkan buku bertajuk Rehat, Arif Er Rachman di Aula Perpustakaan
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Penerbit buku indie di Kota Minyak baru saja meluncurkan buku bertajuk Rehat, Arif Er Rachman di Aula Perpustakaan Daerah Balikpapan, Minggu (10/12/2017).
Buku yang diterbitkan Heart and Soul Media Aksara ini berisi mengenai kumpulan tulisan almarhum Arif Er Rachman yang pernah diterbitkan pada kolom Rehat di Harian Tribun Kaltim.
"Ada 89 dari lebih dari seratus tulisan di kolom rehat yang pernah diterbitkan harian Tribun Kaltim ini dikumpulkan di dalam buku Rehat ini, yang merupakan cita-cita bang Arif," ujar Krismila Ming, Proofreader dan panitia peluncuran buku Rehat kepada TribunKaltim.co.
Baca: Isi Surat Setya Novanto dari Balik Jeruji Dinilai Bikin Malu Golkar dan DPR
Arif Er Rachman lahir di Balikpapan 7 Desember 1972, ia berkarier di dunia jurnalistik bersama Tribun Kaltim sejak tahun 2003 silam.
Selain sebagai jurnalis, Arif juga aktif menjadi pembicara dalam diskusi, juri dan pemateri pelatihan yang semuanya berhubungan dengan jurnalistik dan sastra, dua hal yang telah mengalir di dalam darahnya.
Sosok pria yang akrab dipanggil Bang Arif ini aktif menulis untuk kolom Rehat yang terbit setiap hari Minggu.
Arif terakhir menjabat sebagai Manager Produksi Advetorial di Tribun Kaltim.
Baca: Jelang Derby Manchester, Thierry Henry dan David De Gea Saling Perang Urat Saraf!
"Sebelum meninggal dunia, Mas Arif pernah menyatakan ingin membukukan tulisannya yang pernah terbit di kolom "Rehat". Ia juga rajin menunjukkan tulisannya kepada calon penerbit," ujar Ningrum istri Arif Er Rachman.
Bahkan semasa hidupnya, Arif telah merencanakan akan meluncurkan buku pertamanya itu tepat di hari ulang tahunnya yang jatuh pada (7/12/2017).
Namun pada 2 Juli 2017, Tuhan berkehendak lain, sosok pria yang dikenal sebagai sastrawan di Kota Balikpapan menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kanujoso Djatiwibowo.
"Keinginannya semasa hidup itu jelas tidak terwujud, hal itu saya anggap seolah sebagai amanat yang ditinggalkan Mas Arif untuk membukukannya sebagai wasiat yang harus ditunaikan," kata Ningrum.
Baca: Publik Pertanyakan Netralitas Polri, pada Momen Ini Safaruddin Siap Tanggalkan Jabatan Kapolda
Tak hanya Ningrum, beberapa sahabat Arif turut memberi dukungan untuk merangkum tulisan Rehat menjadi sebuah buku.