Sst, Ternyata Ulat Bulu yang Bikin Gatal Itu Nggak Cuma 1 Macam Lho, Begini Cara Cegahnya

Peneliti serangga dari LIPI, Hari Sutrisno, mengungkapkan bahwa ada tiga golongan ulat penyebab gatal.

Editor: Amalia Husnul A
hantsmoths.org.uk
Ulat Bulu 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernah merasa gatal karena kena ulat? Selama ini, banyak yang mengira bahwa ulat penyebab gatal adalah ulat bulu.

Namun, jenis ulat penyebab gatal ternyata beragam

Peneliti serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno, mengungkapkan bahwa ada tiga golongan ulat penyebab gatal.

Golongan pertama adalah ulat famili Lymantridae. Inilah yang oleh masyarakat awam biasa disebut sebagai ulat bulu.

Baca: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pertamina Siapkan Upaya Pengamanan Pasokan BBM dan LPG

Baca: VIDEO - Motor Trail Honda CRF 150 L Jajal Jelajah Mahakam

Baca: Serunya KulineRun GenBI, Deputi BI Kaltim Ikut Lari

Ulat itu memiliki bulu dengan ujung yang lancip. Ketika jatuh pada permukaan kulit manusia, ujungnya akan patah dan masuk ke pori-pori.

"Itulah yang menyebabkan kita merasa gatal," kata Hari usai diskusi media di LIPI, Jakarta, pada Jumat (15/12/2017) lalu.

Ulat Bulu (Lymantriidae)
Ulat Bulu (Lymantriidae)(Wikimedia Commons)

Gologan kedua adalah ulat bulu dengan bulu yang lebih tebal dan tajam. Golongan ulat itu diklasifikasikan dalam famili Lasiocampidae.

"Bulu-bulunya selain lebih tebal juga menyerupai mata gergaji, kalau kena, rasanya lebih gatal daripada ulat bulu biasa," jelas Hari.

Golongan ketiga adalah yang punya efek paling parah, yaitu Limacodidae. Famili tersebut biasa disebut sebagai ulat api.

Baca: Bekerja tak Kenal Waktu tanpa Bayaran, Ini Kisah Pilu Relawan di Kota Samarinda

Baca: Kejam! Di Indonesia Masih Marak Praktik Topeng Monyet Seperti Ini

Baca: Salut, Masih dengan Baju Pengantin, Mempelai Pria dan Tamu Undangan Ikut Padamkan Api

"Disebut begitu karena kalau kita kena, rasanya selain gatal juga akan sangat perih seperti terbakar," ungkap Hari.

Limacodidae mampu menyebabkan sensasi perih dan gatal yang lebih karena menyuntikkan racun histamin. Pada kulit, racun memicu radang.

Ulat api
Ulat api(Youtube)

Hari menuturkan, efek gatal akibat ulat sebenarnya bersifat lokal. Jika hanya tangan yang terkena, maka hanya tangan yang gatal.

Masalah muncul jika penanganan tidak tepat.

Contoh, ulat diusir dari bagian tubuh dengan tangan lalu bagian gatal digaruk. Menurut Hari, langkah itu justru akan menyebarkan rasa gatal ke bagian tubuh lain.

Baca: Orasi di Aksi Bela Palestina, Fadli Zon Minta Jokowi Jangan Hanya Mengimbau & Prihatin Saja

Baca: Mengenang Kematian Soe Hok Gie 48 Tahun Silam, Aktivis Muda, Penyair Muda yang Mati Muda

Baca: Inilah 7 Butir Petisi Aksi Bela Palestina yang akan Diserahkan ke Kedubes AS

Gatal juga bisa dirasakan di seluruh tubuh jika ulat tidak mengenai tubuh secara langsung, tetapi benda yang biasa dipakai pada tubuh, seperti handuk dan baju.

"Kalau seperti itu, bulunya akan tersebar pada handuk dan baju. Makanya gatalnya bisa tersebar," kata Hari menjelaskan.

Untuk mencegah gatal menyebar, sebenarnya caranya cukup mudah. Untuk ulat bulu dan bulu tebal, sebaiknya tidak diusir dengan tangan tetapi memakai pinset.

Baca: ‎Plt Ketua DPD Partai Golkar Kaltim: Belum Ada Pergantian Pengurus

Baca: Salut, Begini Cara Peserta Aksi Bela Palestina Jaga Rumput Monas

Baca: Kian Dekat dengan Arema FC, Kartika Ajie Masih Hormati Kontrak dengan Persiba Balikpapan

Lalu, bagian tubuh yang terkena tidak digaruk.

Tutup dengan selotip atau plester beberapa saat lalu lepaskan. Selotip atau plester akan menarik bulu.

Untuk ulat api, cara mengatasinya adalah dengan krim antihistamin. Bila gatal dan perih parah, disarankan mengunjungi dokter.

"Biasanya akan diberi antihistamin oral," kata Hari. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved