Daftar Produser Hoax Beredar di Sosmed, Ini Jawaban 'Santai' Nadirsyah Hosen yang Namanya Dicatut
Dalam aktifitasnya di media sosial, Nadirsyah Hosen dikenal aktif memberikan kultwit mengenai agama Islam.
TRIBUNKALTIM.CO - Sejak Presiden Joko Widodo melantik Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi, Rabu (3/1/2018) wacana mengenai hoax terus diperbincangkan publik, terutama di media sosial.
Buktinya, beberapa jam usai pelantikan, ucapan Djoko mengenai 'hoax yang membangun' sempat masuk trending topic di Twitter, Rabu (3/1/2018).
Meski begitu, sebelum dilantiknya Djoko sebagai Kepala BSSN, melansir Kompas.com, (7/11/2017), pemerintah sudah berupaya mengurangi penyebaran hoax atau berita palsu.
Baca: Asap Masih Menyembul di Klandasan Ulu, Warga Khawatir Muncul Api Lagi
Satu di antaranya adalah dengan menyusun undang-undang.
Di dalam UU itu diatur sanksi bagi pengguna internet yang turut menyebarkan konten negatif.
Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika turut mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital.
Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Teknologi Herry Abdul Azis dalam acara “Literasi Cerdas Bermedia Sosial” yang digagas Mudamudigital di Kota Bandar Lampung, Jumat (3/11/2017) mengimbau masyarakat untuk tidak membaca sesuatu hanya sepotong-sepotong.
Baca: Dulu Disebut Gadis Berbulu Serigala Kini Hidup Wanita Ini Berubah Usai Menikah
Namun, baru-baru ini tuduhan liar tentang 'produser hoax' mulai menggeliat di sosial media.
Akun Anugerah Imang membuat postingan yang memperlihatkan 47 nama orang dan 5 situs yang diberinya judul 'daftar cebong produser hoax'.
Nama Nadirsyah Hosen, Pengajar di Universitas Monash, Australia, tercatut di dalam postingan tersebut.
Namun, ia nampaknya tidak mau mengambil pusing atas beredarnya postingan tersebut.
Ia bahkan membandingkannya dengan nama Abu Janda Al-Boliwudy yang mendahuluinya di urutan ke-2.
Baca: Kisah Ironis Relawan Samarinda, Tak Sadar Evakuasi Mayat Keluarganya Sendiri. . .
Nadirsyah yang juga pengurus cabang istimewa NU di Australia dan Selandia Baru ini, dalam cuitannya, Jumat (5/1/2018) mengaku sering dihubungi lantaran namanya tercatut di postingan tersebut.
"Beredar di medsos dan wag daftar cebong dan produser hoax. Banyak yg kontak saya dan klarifikasi kenapa nama saya ada dlm daftar ini dan kata kawan2 itu saya kan selama ini berbagi ilmu, bukan share hoax. Respon saya: Halah! Cuma nomor 14 aja kok. Masih kalah sama Abu Janda," tulis @na_dirs, Jumat (5/1/2018).
Masuknya nama Nadirsyah Hosen cukup mengejutkan sejumlah warganet.
Dalam aktifitasnya di media sosial, Nadirsyah Hosen dikenal aktif memberikan kultwit mengenai agama Islam.
"Ahahahaaa,,,keren prof, berbagi ilmu d bilang share hoax,,,,lha yg share hoax d sebut berbagi ilmu? (emoji)," tulis @Windakhan1.
"Muncul lagi, pertanda apa ini ya prof? (emoji) Apa mereka numpang tenar aja ya??" tulis @Agusharisb.
"Respon yang elegant Prof. Bantahan yang membuat mereka berpikir ulang; mengapa pancingannya tak kena sasaran," tulis @kangocit.
"disenyumin aja gus..," tulis @EliaResa.
Baca: Pemprov dan Kukar Harus Cepat Bersatu di Blok Mahakam, Ini Alasannya
TRIBUNNEWS/Efrem Limsan Siregar