Terungkap Isi Surat La Nyalla yang Dibacakan di ILC Tadi Malam, Netter: Lain di Mulut, Lain di Surat

La Nyalla menyatakan bahwa semua fakta yang ia sampaikan dalam suratnya merupakan hal sebenarnya dan ada saksinya

Editor: Syaiful Syafar
Prabowo Subianto - La Nyalla Mattalitti 

TRIBUNKALTIM.CO - La Nyalla Mahmud Mattalitti memberikan surat kepada Karni Illyas.

Surat tersebut ia titipkan melalui koleganya Djamal Aziz, untuk dibacakan dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (16/1/2018).

La Nyalla mengungkapkan bahwa secara tegas ia membantah telah menyebutkan langsung jika Prabowo memalak dirinya.

Menurut La Nyalla, hal tersebut hanyalah judul dari media.

Baca: Ditonton 1,3 Juta Kali, Marion Jola Akui Jika Memang Dirinya di Dalam Video Ini

La Nyalla mengungkapkan bahwa ada oknum yang menemuinya menjanjikan memberi rekomendasi dalam pilkada.

Oknum tersebut kemudian meminta sejumlah fasilitas kepada La Nyalla.

Tak hanya itu, oknum juga tersebut meminta dana kepadanya.

Dari apa yang diminta oleh oknum tersebut, La Nyalla mengaku telah mengeluarkan uang sebanyak 7 miliar untuk berbagai keperluan yang tidak dirincinya.

Uang tersebut secara garis besar, 5,9 miliar rupiah sekali pengeluaran dan 1,1 miliar beberapa kali pengeluarkan.

Baca: Intip Penampakan Ridho Ekasari, Istri Menteri Sosial Idrus Marham yang Usianya Terpaut 19 Tahun

Ketua DPD Gerindra Jatim dalam pembicaraannya melalui telepon kepada staff La Nyalla meminta disiapkan uang sebesar 170 atau 150 miliar.

Uang tersebut menurut La Nyalla akan dibawa ke Prabowo, untuk selanjutnya diurus surat rekomendasi gubernur dan akan diurus ke partai koalisi lainnya.

La Nyalla mengaku sekitar tanggal 20 Desember, dirinya diminta untuk memberikan uang saksi kepada Prabowo sebesar 40 miliar.

Akan tetapi ia tidak setuju dan bersedia memberikan dana saksi dan dana pemenangan setelah resmi diusung sebagai calon gubernur di KPU.

Untuk itu ia sudah membuka cek sebesar 7 miliar yang bisa cair setelah ia resmi sebagai calon gubernur.

Baca: 7 Tahun Setelah Murtad Ikut Keyakinan Suami, Begini Nasib Rumah Tangga Artis Ini Sekarang

La Nyalla akhirnya mengaku diberi surat oleh Prabowo, di mana surat tersebut berisi bahwa La Nyalla harus mencari sendiri partai koalisi dalam waktu 10 hari.

La Nyalla menyatakan bahwa semua fakta yang ia sampaikan dalam suratnya merupakan hal sebenarnya dan ada saksinya.

Misalnya bukti otentik, seperti kwitansi, tanda terima maupun rekaman chatting dan telepon.

Ia berharap kepada semua pihak untuk mengambil pelajaran terkait hal ini.

La Nyalla juga berharap MPR mengevaluasi kebijakan terkait kontestasi politik.

Ia juga berharap internal Partai Gerindra memberikan tindakan kepada oknum-oknum yang terbukti melakukan tindakan yang merugikan partai.

Baca: Nyanyi Lagu Akad, Ternyata Ghea Indrawari Sudah Punya Video Klip Ini, Penontonnya Meledak!

La Nyalla menyatakan bahwa secara pribadi iya tidak akan terlibat dalam dukung mendukung pasangan di Pulgub Jatim.

La Nyalla memilih untuk berpuasa politik dan melakukan konsilidasi dengan pendukung dan relawannya untuk menyongsong Pilleg dan Pilpres 2019.

Ia juga mengungkapkan bahwa pembukaan posko pengaduan calon gagal rekom merupakan inisiatif aktivis pendukungnya, bukan dirinya secara pribadi.

 Berikut ini isi lengkap surat La Nyalla.

Pernyataan Tertulis La Nyalla Mahmud Mattalitti
Untuk Dibacakan di Acara ILC di TvOne
Selasa, 16 Januari 2018

1. KLARIFIKASI

a) Saya tidak pernah mengatakan secara langsung bahwa Prabowo memalak saya. Kalimat itu adalah judul di media.

b) Tidak pernah pula saya mengatakan bahwa Prabowo meminta uang mahar.

2. FAKTA

a) Ada oknum pengurus partai, yang menemui saya, menjanjikan mengurus rekomendasi.

b) Oknum tersebut meminta sejumlah fasilitas pribadi kepada saya.

c) Oknum tersebut meminta sejumlah dana untuk beberapa keperluan, yang tidak perlu saya rinci di sini, karena hanya membuka aib orang. Total dana yang saya keluarkan kepada oknum tersebut sekitar Rp 7 miliar. Masing-masing Rp 5,9 miliar dan beberapa kali pengeluaran sekitar Rp 1,1 miliar.

d) Ketua DPD Gerindra Jatim dalam pembicaraan melalui telepon dengan tim saya, menyampaikan agar disiapkan dana Rp 170 atau Rp 150 miliar. Akan dibawa ke Prabowo dan akan diurus rekomendasi calon gubernur. Sekaligus akan diurus partai koalisi lainnya.

e) Saya ketika dipanggil Prabowo, diminta untuk menyiapkan dan menyerahkan dana saksi Rp 40 miliar di kisaran tanggal 20 Desember 2017. Saya tidak setuju. Karena saya hanya bersedia menyiapkan dan menyerahkan dana saksi dan dana pemenangan setelah resmi terdaftar sebagai Calon Gubernur di KPU. Karena itu saya sudah membuka Cek Rp 70 miliar, yang akan bisa cair setelah saya resmi menjadi calon gubernur.

f) Akhirnya saya diberi surat tugas oleh Prabowo untuk mencari sendiri partai koalisi, dan diberi waktu 10 hari.

g) Semua fakta tersebut tercatat, ada saksi dan sebagian ada bukti otentik, baik berupa kuitansi/tanda terima, maupun rekaman chatting dan telepon.

3. HARAPAN

a) Saya berharap kepada semua stakeholder politik dan akademisi untuk mengambil pelajaran berharga dari fenomena politik rekomendasi partai di Indonesia. Untuk kemudian menyusun rumusan perbaikan sistem tata kelola dan model.

b) Saya berharap MPR/DPR melakukan evaluasi kebijakan dan evaluasi peraturan perundangan terkait dengan partai politik dan kontestasi pemilihan kepala daerah.

c) Karena politik biaya tinggi cenderung menghasilkan perilaku koruptif, bagi pemenang dan kerugian material dan moril bagi yang kalah.

d) Terhadap internal Partai Gerindra, saya berharap Badan Pengawas dan Etik Partai melakukan tindakan terhadap oknum-oknum partai dan orang dekat Ketua Umum yang terbukti melakukan tindakan yang merugikan partai.

4. SIKAP

a) Secara pribadi, Saya tidak akan terlibat dukung mendukung pasangan calon di Pilgub Jatim. Saya memilih puasa politik, dengan tetap melakukan konsolidasi dengan para pendukung dan relawan saya untuk menyongsong Pileg dan Pilpres 2019.

Berikut video saat surat ini dibacakan di ILC:

Video ini pun mendapat beragam komentar dari netizen.

@Aji Yulianto: INI BUKAN NGELES.!!
Kan La Nyalla emang ga pernah ngomong Prabowo yg minta mahar, tapi KRONI/OKNUM gerindra.. mudeng dikit lah.!!.

@Tommy Shelby: Hahahahahaha., YANG NGOMONG KEMAREN SIAPA YAAAAAAAAAAA., APA HANTUUUUUUUUUU.???.

@ZOE PRODUCTION: Kocak ni orang wkwkw.

@bilal promo: ternyata PS di fitnah, tapi PS orang nya pemaaf.

@Lampah Salah: Bukti tertulis ada srt tugas untuk mencari partai koalisi dan mempersiapkan uang saksi....hal ini jls menyiratkan elektabilitasnya rendah shg partai koalisi tdk mau bergabung. Akan beda halnya kalau jml kursi gerindra mampu mengusung 1 calon tanpa koalisi.

@farel rivana: lain di mulut lain di surat. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved