Waspada KLB Difteri
Seminggu Masuk Ruang Isolasi, Istri Supirman Bingung Belum Ada Hasil Pemeriksaan Dokter
Supirman, seorang pasien yang diduga mengidap pemyakit difteri sudah hampir seminggu ditampung dalam ruang isolasi.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Supirman, seorang pasien yang diduga mengidap penyakit difteri sudah hampir seminggu ditampung dalam ruang isolasi.
Kondisinya sudah cukup membaik namun pihak medis belum memperbolehkan pulang, keluar dari ruang isolasi.
Hal ini terungkap dari istrinya bernama Septiani.
Perempuan berambut lurus ini ungkapkan kepada Tribunkaltim.co pada Kamis (18/1/2018) siang.
"Sudah semingguan lebih. Belum ada keputusan hasil pemeriksaan dari dokter," ujarnya.
Kata dia, pihak rumah sakit Kanujoso Djatiwibowo memeriksakan bagian air liur dan bagian organ tenggorokan namun belum dipublikasikan hasilnya.
"Suami saya masih terduga. Belum benar apakah positif atau tidak terkena difteri. Dokter belum kasih tahu ke saya," tutur Septiani.
Kondisi suami sudah hampir membaik, demam dan nyeri pada bagian kepala sudah reda.
Sementara tenggorokan masih berlendir. Sebelumnya tenggorokannya sangat sakit saat untuk menelan.
Kata dia, keadaan suaminya sekarang masih sakit tapi tidak separah sebelumnya.
Dia pun berharap supaya suaminya segera sembuh total.
Baca: Berau Masih Aman dari Difteri, RSUD Tetap Siapkan Ruang Isolasi
Baca: Posyandu untuk Vaksin Difteri Tutup Sementara, Warga Diminta Jangan Panik, Ini Penyebabnya
Pihak rumah sakit pun belum bisa memastikan hasil pemeriksaan terkait status difteri.
Menurut medis, suami Septiani dinyatakan mengidap penyakit yang sangat mirip penderita difteri.
Pasien difteri ditampung dalam ruangan isolasi RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Kota Balikpapan.
Setiap orang termasuk keluarga pasien tidak diperbolehkan masuk ke ruangan isolasi.
Tribunkaltim.co sempat memantau dari intipan lubang kecil di balik kaca hitam, ruangan benar-benar tertutup rapat.
Kondisi pasien terlihat hanya berbaring menggunakan kaus merah.
Ruangan dilengkapi kasur empuk dan kipas angin baling-baling.
Pasien Supirman hanya sendiri di dalam ruangan.
Sebelumnya, Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan, Edy Iskandar, kepada Tribunkaltim.co mengungkapkan pasien difteri ditangani secara intens.
"Yang positif swab mikroskopis ada 3 orang. Yang positif kultur Difteri sebanyak 1 pasien," ungkapnya.
Sementara, yang memperoleh pengobatan dengan vaksin anti difteri serum (ADS) sebanyak 6 Orang.
Baca: Ngeri. . . 3 Kuburan di Pemakaman Warga Tana Toraja Dibobol Maling, Benda-benda Ini pun Raib
Baca: Pengakuan Ibu Bayi Kembar Siam Asal Grogot yang tak Sempat Lihat Anaknya
Baca: PDAM Kuras IPA, Beberapa Wilayah di Samarinda Ini Mengalami Gangguan Distribusi Air
Baca: Anggotanya Gagal di Pilkada Boleh Kembali ke Polri jadi Sorotan, Begini Penjelasan Tito Karnavian
Berdasarkan data yang dihimpun RSUD Kanujoso, sementara pasien yang pernah dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo sudah sebanyak 10 pasien yang terdiri dari enam dewasa dan empat anak.
"Sekarang yang masih dirawat inap di rumah sakit Kanujoso ada pasien anak 1 orang," ungkapnya.
Baca: Status Sindiran Agnez Mo Dikomentarin Sule, Asli Bikin Ngakak!
Baca: Reaksi Sandiaga Uno saat Pengembang REI Dukung Program DP 0 Persen
Sampai sejauh ini belum ada paisen penderita difteri yang dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit difteri. (*)