Jumlah IKM Bertambah Seiring Upaya Pengembangan Pariwisata Berau

Tumbuhnya para pelaku usaha di bidang ini disebabkan peningkatan sektor pariwisata yang membuat permintaan produk sebagai buah tangan terus bertambah.

Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/geafry necolsen
Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo melihat salah satu produk makanan olahan kreasi IKM. Produk IKM erat kaitannya dengan pariwisata, pasalnya IKM merupakan sektor yang paling banyak memproduksi souvenir dan juga olahan pangan khas lokal. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Upaya Pemkab Berau untuk mengembangkan pariwisata, mulai menunjukan hasil yang positif.

Hal ini bisa dilihat dari jumlah kunjungan wisata.

Indikator lainnya, juga bisa dilihat dari pertumbuhan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Wiyati mengatakan, tumbuhnya para pelaku usaha di bidang ini disebabkan peningkatan sektor pariwisata yang membuat permintaan produk sebagai buah tangan (souvenir) terus bertambah.

Berdasarkan data Disperindagkop Berau, pada 2014 lalu, IKM hanya 839 unit usaha, dan kini jumlah IKM bertambah menjadi 910 unit usaha.

Baca: Dikenal sebagai Pecinta Berondong, Inilah Deretan 4 Mantan Suami Ely Sugigi, Ganteng-ganteng!

Baca: Indadari Diduga Sindir Caisar dan Calon Istrinya yang Ternyata Sahabat dan Bekas Pegawainya

Baca: Terungkap Fakta Mengejutkan, Emak-emak Gigit Polantas Punya Gangguan Kejiwaan?

“Setiap tahun jumlah unit usaha terus meningkat, dan sebagian besar memproduksi makanan sebagai olahan dan souvenir untuk oleh-oleh,” jelasnya, Jumat (23/2/2018)

Diakuinya, pertumbuhan IKM yang semakin pesat merupakan salah satu dampak positif pengembangan pariwisata.

Seperti kebanyakan pedagang kekinian, para pelaku IKM juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk promosi dan memasarkan produk mereka.

Salah satunya dengan mengadakan pelatihan, mendatangkan instruktur dari luar daerah.

Dengan pelatihan ini, para pelaku IKM diberikan pengetahuan untuk melihat potensi daerahnya masing-masing dan memanfaatkannya sebagai produk unggulan.

Baca: Setiap Kampung di Berau Diwajibkan Punya BUMK untuk Memberdayakan Masyarakat Mengelola ADK

Baca: Inilah Deretan Foto Mempesona Alya Nurshabrina, Peraih Mahkota Miss Indonesia 2018

Baca: Fakta Terbaru, Ada Bukti Rekaman Setya Novanto Siapkan Rp 20 Miliar Jika Berurusan dengan KPK

Selain pelatihan pengolahan produk berbahan ikan, juga ada pelatihan terkait batik dan tenun.

Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo mengatakan, IKM merupakan salah satu penopang industri pariwisata.

“Karena wisata itu tidak lepas dari kuliner dan souvenir. Wisawatan datang untuk mencicipi kuliner lokal, dan souvenir untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” kata Agus.

Selama ini, IKM erat kaitannya dengan industri rumah tangga, karena itu, Agus meminta agar Tim Penggerak PKK juga ikut memberdayakan anggotanya untuk mendorong industri rumah tangga.

Agus mengatakan, industri skala rumah tangga ini tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, namun memerlukan kreativitas yang tinggi.

Membuat souvenir, kata Agus tidak perlu terlalu rumit, yang penting menarik dan mudah dibawa.

Baca: Mayat Pria Tua Tersebut Ternyata Penghuni RPTC Dinsos Nunukan, Ini Identitas Lengkapnya

Baca: Usai Heboh Kartu Kuning untuk Jokowi, Kini Mahasiswa di Solo Beri Garis Merah, Ini Alasannya

Baca: Polisi Amankan Lebih 10 Ribu Meter Kubik Kayu Illegal di Perairan Nunukan

(*)

Yuk subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim, klik di sini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved