Nusyirwan Ismail Tutup Usia
Ketua Timses Akui Salah, Konsep Ini Dituding Penyebab Nusyirwan Ismail Meninggal
Husni mengklaim, hasil survei pasangan cagub-cawagub Kaltim nomor urut 1 itu melonjak signifikan selama tiga bulan terakhir.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
"Saya merasa sangat bersalah dan selalu terngiang-ngiang dalam hati dan pikiran, apakah saya penyebab semua ini, ya Allah seandainya ini penyebabnya, maka maafkan diri ini, maafkan diri ini yang gagal menjaga pemimpinku kanda Nusyirwan Ismail," sesal Husni.

Husni mengaku dirinyalah besama beberapa orang di tim yang menggagas konsep hand to hand.
Tim pemenangan menggenjot sistem ini untuk diformulasikan secara detil dalam agenda-agenda gerak pasangan An-Nur.
Metode ini menuntut paslon untuk menemui dan berdiskusi dengan masyarakat tanpa sekat, mendengar, menampung dan memastikan aspirasi untuk dilaksanakan sebagai sebuah komitmen.
"Semua aspirasi masyarakat kami bukukan untuk menjadi program kerja pasangan ini jika terpilih. Dan kalaupun tidak terpilih, maka akan kami teruskan kepada yang terpilih," urainya.
Harus diakui, sistem kampanye tersebut cukup menguras energi karena memaksa paslon dan para tim untuk mengunjungi tiap daerah di Provinsi Kaltim yang wilayahnya dikenal amat luas.
Di lain sisi, untuk menekan biaya operasional, kunjungan pasangan An-Nur terpaksa menempuh jalur darat.
Lantas, jika kondisinya demikian mengapa tim tidak mengubah gaya kampanye?
Husni menjawab, di tengah kondisi yang sudah beberapa kali drop, Nusyirwan malah tak menghendaki jika metode kampanye tersebut diubah.
"Beliau bilang konsep ini sangat efektif, lalu minta untuk diteruskan. Jujur, saya sangat terpukul dengar beliau wafat," kata Husni.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga, mohon doa dari masyarakat Kaltim, kami janji amanat almarhum akan kami lanjutkan," pungkas Husni. (*)