Pembunuhan Sadis
Kejam dan Menyeramkan, Pria Ini Mutilasi lalu Makan Otak Istrinya karena Alasan Konyol
"Tersangka akan menjalani pemeriksaan psikologis dan kejiwaan untuk menentukan keadaan mentalnya,"
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Pembunuhan sadis kembali terjadi dan menyita perhatian masyarakat dunia.
Kali ini seorang pria tega memutilasi istrinya gara-gara wanita itu dianggap jelmaan setan.
Orlando Estrera, 43, menyembunyikan kepala, mengorek kelopak mata dan memakan beberapa bagian otak istrinya setelah menancapkan palu di kepala korban.
Sungguh kejam dan menyeramkan.
Baca: Siapa Sangka Bayi Menggemaskan Ini Tumbuh Menjadi Orang Paling Kejam di Dunia, Coba Tebak!
Baca: Arisan Sosialita Indonesia, Sekali Kocok Dapat Rp 1 Miliar, Naik Jet Pribadi dan Ajang Perjodohan
Estrera yakin istrinya, Heidi, adalah setan yang harus dibunuh untuk menyelamatkan semua orang.
Pria itu juga membelah perut istrinya karena dia curiga tengah mengandung anak setan.
Insiden yang terjadi di kota Quezon, Filipina ini mengejutkan masyarakat.
Baca: Menguak Misteri Kapal Hantu SS Ourang Medan, Mayat Kaku dengan Mata Melotot Diduga karena Ini
Baca: Rahasia di Balik Air Rebusan Pisang, Coba Minum Sebelum Tidur dan Rasakan Efek Dahsyatnya!
Kini pelaku sudah di tangkap pihak kepolisian.
"Tersangka akan menjalani pemeriksaan psikologis dan kejiwaan untuk menentukan keadaan mentalnya," kata Kepala Inspektur Guillermo Eleazar, Direktur Polisi Quezon City (QCPD) dilansir inquirer.net.
Eleazar menambahkan bahwa Estrera menghadapi tuduhan membunuh anggota keluarga.
"Estrera tidak menunjukkan penyesalan dan dia sangat berbahaya bagi masyarakat," tambah Eleazar.
Mayat Dicor Semen hingga 3 Lapis
Pada Jumat (23/2/2018) lalu, masyarakat Indonesia juga dihebohkan dengan pembunuhan sadis di Desa Puguh, Boja, Jawa Tengah.
Mayat wanita ditemukan dalam bak mandi yang telah dicor dengan semen di sebuah rumah.
Diduga mayat wanita itu telah meninggal tujuh hari lalu.
Mayat dicor semen hingga tiga lapis agar bau tidak menyengat.
Baca: 6 Bulan, Berat Badan Abdul Malik Hanya 4,2 Kg, Balerina Ungkap Balita Gizi Buruk

Baca: Legit dan Berbau Menyengat, Dikira Lolos Pengedar Sabu Ini Simpan Barang Haramnya ke dalam Durian
Polisi pun membongkar bak mandi itu, dan menemukan mayat dalam kondisi yang cukup mengenaskan.
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi telanjang, hanya menyisakan pakaian dalam bagian atas.
Setelah teridentifikasi mayat wanita itu diketahui bernama Fitri Agraeni (24) warga desa Margosari, Limbangan Kabupaten Kendal.
Fitri dikenal sebagai seorang pemandu lagu di salah satu tempat karaoke di Boja.
Korban sudah memiliki dua anak yang selama ini diurus oleh sang ibunda, Sumiyati.
Baca: Melongok Rumah Mewah Haji Isam, Raja Batu Bara Kalimantan, Pintu Gerbangnya Saja Seperti Ini

Baca: Daftar Gaji Kepala Negara di Dunia dari Rp 13 Ribu hingga Rp 30 M, Berapa Jokowi?
Belakangan terungkap, Fitri dibunuh oleh kekasih gelapnya bernama Didik Ponco (28).
Dari data yang dihimpun Polres Kendal dari tersangka, Fitri dan Didik memang memiliki hubungan spesial.
Hubungan itu terjalin sudah empat bulan lamanya.
Bahkan, sebelum pembunuhan terjadi, keduanya sempat melakukan hubungan badan di rumah tersangka.
Didik telah memiliki istri siri bernama Lestari, yang tak lain adalah sahabat dekat Fitri.
Istri tersangka dan korban merupakan teman dekat sewaktu sekolah.
Kedekatan Lestari dengan Fitri rupanya dimanfaatkan Didik untuk menjalani hubungan terlarang.
Baca: Ekstrem, Metode Pengecatan Helm Ini Benar-benar Bikin Geleng Kepala, Awas Pusing!
Kepada polisi, tersangka mengaku menghabisi nyawa Fitri karena masalah hutang piutang.
Didik nekat karena saat dirinya menagih hutang ke Fitri, perempuan ini justru balik marah kepadanya.
Didik mengaku mencekik Fitri hingga tewas. Jasad korban disembunyikan di bak kamar mandi lalu dicor hingga berlapis-lapis.
Baca: Gawat! Utang Indonesia Bengkak jadi Rp 4.800 Triliun, Ini 5 Fakta yang Harus Kita Tahu
Sementara itu ibunda Fitri, Sumiyati menduga ada kemungkinan istri Didik juga terlibat dalam pembunuhan itu.
Ia menambahkan ada dugaan hal itu telah direncanakan sebelumnya.
Sumiyati juga membantah anaknya memiliki hutang terhadap Didik.
Ia mengatakan hal itu berkebalikan dengan fakta yang ada.
Sumiyati mengatakan hasil jerih payah anaknya selama ini selalu diberikan sebagian untuk didik.
"Jadi kalau habis kerja kadang membawa uang hanya sedikit. Diberikan kepada Didik karena melihat kondisi ekonominya yang sulit," kata Sumiyati dikutip dari TribunJateng.com. (*)