Jadi Tersangka, Ini Perjuangan Hidup JR Saragih Mulai dari Tukang Semir hingga Buruh Galian Pasir

Ia menjadi tukang semir sepatu, kernetnya kernet (pembantu kondektur bus), hingga montir sepeda motor.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com / Mei Leandha
JR Saragih dinyatakan tak memenuhi syarat untuk maju menjadi calon gubernur Sumatera Utara, Senin (12/2/2018). (KOMPAS.com / Mei Leandha) 

Baca: Menteri PUPR Setujui Jembatan Tol PPU-Balikpapan, Yusran: Mimpi Saya Segera Terwujud

Baca: SDIT BIS Sekolah Super Dahsyat, Hadirkan Tampilan Spesial Education Fair di Plaza Balikpapan

Tahun 2004, klinik itu berhasil dikembangkan JR Saragih menjadi Rumah Sakit dengan nama RS Efarina Etaham.

Pada 2008, RS Efarina memperoleh akreditasi RS tipe A.

Saat ini, RS Efarina Etaham sudah berdiri di Berastagi Kabupaten Karo dan Pangkalan Kerinci Riau. JR Saragih juga mendirikan SMA/SMK Plus Efarina dan Universitas Efarina di Simalungun.

JR Saragih mengatakan, ia mendirikan  rumah sakit karena ia memahami bagaimana rasanya menjadi orang menderita. Ia sudah kenyang dengan penderitaan. Keinginannya agar tak ada lagi orang menderita di dunia,  memotivasinya membangun klinik dan rumah sakit.

“Saya hanya ingin membantu orang karena saya tahu bagaimana rasa sakit itu. Saya memiliki bekas luka yang meninggalkan bekas dalam karena saya tidak bisa menjalankan operasi, lantaran enggak punya uang. Karena itu, kini, saya mengutamakan, bagaimana cara melepaskan penderitaan seseorang,” JR Saragih menjelaskan motivasinya membangun banyak rumah sakit dan klinik di negeri ini.

Baca: Bertandang ke Sekitar Karang Mumus, Warga Berharap Ada Perhatian Khusus

Baca: Bagai Hujan Perhiasan, Berlian Rp 5 Triliun Berjatuhan dari Pesawat

Baca: Saling Mengecam, Rusia Balas Usir Diplomat Inggris

Ihwal ketertarikan JR Saragih pada dunia politik dikarenakan ia melihat kampung halamannya Simalungun tak terbangun dengan baik. Ia lebih kecewa lagi saat melihat tanah keluarganya dan masyarakat habis dibeli pemerintah daerah tetapi dibiarkan terlantar sebagai lahan tidur. Tidak dimanfaatkan.

Tidak ada bangunan yang didirikan. Padahal keluarganya dan masyarakat menjual lahan itu ke pemerintah karena berharap terjadinya percepatan pembangunan.

JR Saragih kemudian memutuskan maju dalam Pilkada Simalungun tahun 2010. Bersama wakilnya, Hj. Nuriaty Damanik, JR Saragih terpilih dengan meraih 148.977 suara dari total 384.420 suara sah.

Pada pilkada serentak tahun 2015, JR Saragih kembali terpilih dengan Amran Sinaga sebagai wakilnya. Pada periode kedua ini, JR berhasil meraih 120.625 suara (34,69%). Mengalahkan empat pasangan lainnya. JR Saragih-Amran Sinaga mengusung visi “Terwujudnya Masyarakat dan Kabupaten Simalungun Yang Mandiri, Tenteram dan Berseri” (Mantab).

JR Saragih masuk ke Partai Demokrat karena kekagumannya pada sosok Presiden ke-6 RI, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved