Samarinda Banjir, Berlakukan Status Tanggap Darurat, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Samarinda sejak Rabu (21/3) malam hingga Kamis (22/3) pagi mengakibatkan banjir.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Samarinda sejak Rabu (21/3) malam hingga Kamis (22/3) pagi mengakibatkan hampir seluruh kawasan Kota Tepian dikepung banjir.
Berbagai unsur relawan dan instansi penanggulangan bencana pun dalam penanganan banjir, terutama membantu warga korban banjir.
Detasemen B Pelopor Brimob Polda Kaltim juga turut serta penanganan banjir yang terjadi sejak kemarin (21/3) malam. Personel Brimob menurunkan dua kompi yang terdiri dari 8 tim, termasuk membangun posko darurat di Jl Harun Nafsi, lengkap dengan dapur umum dari Polresta Samarinda.
"Ada dua posko yang dibangun. yakni di Jl HM Rifaddin dari Polres, Jl Harun Nafsi dari Brimob," ujar Kaden B Pelopor Brimob Polda Kaltim, AKBP Dieno Hendro Widodo, Kamis (22/3).
Baca: Ini Dia Rahasia Penerbangan yang Jarang Diketahui Traveler, Terkadang Ada Penumpang Misterius
Selain membantu evakuasi warga dan mengatur lalu lintas di lokasi banjir, anggota kepolisian ikut membantu warga di jalanan, termasuk melakukan pengamanan sekitar tempat tinggal warga, guna menghidari terjadinya kecurian.
Pantauan Tribun, hampir semua kawasan kecamatan di Kota Samarinda terendam banjir. Di Samarinda Seberang dan Loa Janan misalnya, sekitar 9.300 jiwa warga di sana tidak bisa tidur nyenyak semalam, lantaran rumah mereka terendam banjir.
Hal itu dikemukakan Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Alamsyah. "Di Loa Janan itu ada 9.300 jiwa yang tidak bisa menempati tempat tinggalnya, karena banjir," katanya.
Ketinggian air mencapai 50 sentimeter lebih. "Ya sekitar pinggang orang dewasa," katanya lagi. BPBD sendiri sudah menyiagakan sarana evakuasi berupa truk serbaguna dan perahu karet. "Kita semalam melakukan penyisiran dan evakuasi dengan kelurahan setempat," ujar Alamsyah.
Kawasan Loa Janan Ilir menjadi salah satu titik terparah banjir kali ini. Biasanya, kawasan yang menjadi jalan poros Samarinda-Balikpapan ini tak begitu akrab dengan banjir. "Mulai simpang Jalan Harun Nafsu itu banjirnya," ujar Alamsyah.
Baca: Sabu Belum Habis Terjual, CS Islamic Center Nunukan Dibekuk Polisi
Baca: Pamflet Propaganda Tersebar di Beberapa Titik Kampus Poltek Malinau
Penjabat Walikota Samarinda Zairin Zain mengungkapkan, hampir semua wilayah Samarinda terendam banjir. Zairin turun langsung meninjau lokasi banjir di Kelurahan Loa Bakung, Sungai Kunjang.
"Hujan semalam, hampir seluruh Samarinda terendam. Dan kami bersama Sekda dan OPD terkait meninjau daerah-daerah yang banjirnya parah," kata Zairin, di sela-sela memantau banjir di Loa Bakung. Khusus di Loa Bakung, kata Zairin, hampir semua rumah terendam.
"Di Loa Bakung ini, kelihatannya semua rumah tenggelam," ungkapnya. Tim akan melihat apa penyebab yang membuat Kelurahan Loa Bakung mengalami banjir separah ini.
"Karena drainase, kemudian juga mungkin Sungai Mahakam pasang, jadi air tak bisa ngalir ke sungai. Mudahan dalam beberapa jam nanti bisa surut," kata Zairin.
Dalam pantauan tersebut, Zairin juga mendapati aktivitas pembangunan gudang di Jalan Jakarta, Loa Bakung. Pembangunan beberapa gudang di dekat kantor Kecamatan Sungai Kunjang ini juga diduga jadi salah satu penyebab kian parahnya banjir. "Ada yang bikin gudang tapi tidak memerhatikan lagi aliran air. Sungai ditutup. Ini akan kita selesaikan dengan memanggil perusahaan yang membangun gudang," tutur Zairin.
Banjir yang terjadi di Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang dan Kecamatan Loa Janan Ilir akhirnya ditetapkan dalam status Tanggap Darurat Bencana. Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Samarinda, Sugeng Chairuddin, Kamis (22/3).
"Tadi rapat OPD (organisasi perangkat daerah) terkait. Akhirnya diterbitkan SK (surat keputusan) Tanggap Darurat Bencana, dan hari ini juga ditandatangani Walikota," kata Sugeng.
Baca: Castro: Pelanggaran Kampanye di Luar Jadwal, Sengaja atau Tidak Disengaja?
Dengan demikian, pos anggaran Tanggap Darurat Bencana yang dialokasikan bisa digunakan untuk membantu para korban banjir. "Besarannya ya sesuai yang diperlukan nanti," ujar Sugeng.
Hasil peninjauan bersama Pj Walikota Samarinda Zairin Zain, banjir di kawasan Loa Bakung dinilai Sugeng merupakan titik banjir baru. "Sejak 1993 Loa Bakung ini tidak pernah banjir. Ini termasuk titik baru," katanya. (*)