Edisi Cetak Tribun Kaltim
Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan, Menteri Susi Ungkap Butuh Waktu 6 Bulan untuk Bersihkan
Pertamina bersama masyarakat terus berusaha membersihkan tumpahan minyak yang sempat memenuhi Teluk Balikpapan.
Penulis: tribunkaltim |
Susi menambahkan akibat tumpahan minyak itu, dipastikan biota laut banyak yang mati.
Termasuk pula nelayan dirugikan namun belum diketahui berapa kerugiannya.
Sampai sekarang ini, Polda Kaltim bersama Kementerian LHK masih menyelidiki lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan pipa berdiameter 20 inci dengan ketebalan 12 milimeter di kedalaman 20 sampai 25 meter itu bisa terputus
Baca: Barcelona Vs Leganes, Hat-trick Lionel Messi Makin Kokohkan El Barca di Puncak Klasemen
Turunkan 21 Kapal
PT Pertamina (Persero) menurunkan 21 kapal untuk membersihkan perairan laut Balikpapan, Jumat (6/4/2018).
Alicia Irzanova, Humas Pertamina Balikpapan mengatakan Pertamina sebelumnya menurunkan 15 kapal, hari ini (kemarin) menambah lagi menjadi 21 kapal, yang dilengkapi dengan 234 armada yang memiliki kompetensi.
"Dari 21 kapal tersebut dibagi menjadi empat zona, pertama di area Jetty, area kolam labuh, daerah Monpera dan lepas pantai," kata Alicia
Peralatan yang digunakan sesuai dengan kondisi ceceran pada air laut tersebut. Jadi untuk daerah tepi pantai disiram dengan dispertion, untuk tengah laut menggunakan Oil Boom dan Oil scrimer sehingga bisa menyedot sisa-sisa ceceran yang tersisa.
"Membersihkan semua ceceran, selain itu Pertamina memberikan tiga posko, Kampung Baru, Pelabuhan dan Nenang (Penajam). Kami juga melakukan pengetesan gas, apakah gas yang ada di wilayah warga itu masih dalam kondisi positif, dan ada diambang yang normal. Ini juga dapat menenangkan masyarakat," katanya.
Kondisi terakhir sisa ceceran minyak jika dilihat dengan kasat mata memang sudah bersih.
Baca: Nih, 8 Gaya Selfie Via Vallen Bareng Artis Lain Termasuk Ayu Ting Ting yang Mendadak Viral
"Sejak hari selasa lalu progresnya sudah tinggi. Selain membersihkan minyak kita juga membersihkan pantai," katanya.
Pantauan Tribunkaltim.co di tengah laut juga semakin sedikit cecerannya, bisa dilihat dengan kasat mata.
"Minyak ini tercampur dengan material lainnya kami juga belum bisa dipastikan berapa banyak yang tercecer," katanya. (*)