Money Changer dan ATM akan Hadir di Aji Kuning Perbatasan Sebatik
Dalam melayani uang layak edar dan penukaran uang di perbatasan, BI Provinsi Kaltara tidak hanya meluncurkan progam BI Jangkau
Penulis: Junisah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Dalam melayani uang layak edar dan penukaran uang di daerah perbatasan Kaltara, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kaltara tidak hanya meluncurkan progam BI Jangkau, namun juga berencana menambah infrastruktur layanan lainnya, penukaran valuta asing (money changer) dan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Rencananya ATM dan money changer di daerah perbatasan Kaltara ini akan ditempatkan di Kabupaten Nunukan masing-masing Pelabuhan Tuno Taka di Nunukan dan Aji Kuning di daerah perbatasan Sebatik.
Dua lokasi ini sangat strategis, karena di dua lokasi ini lebih banyak akses masyarakat yang menggunakan mata uang Malaysia, ringgit.
Baca: Soal Senggolan dengan Marquez, Presiden FIM Anggap Valentino Rossi Terlalu Membesar-besarkan
Baca: Tak Mau Joget Padahal sudah Disawer, Seorang Penonton Pria Tembak Sang Penyanyi yang Lagi Hamil
Kepala Kantor BI Perwakilan Provinsi Kaltara, Hendik Sudaryanto mengungkapkan, dengan adanya ATM dan money changer di daerah perbatasan Kaltara, berarti tidak ada lagi alasan masyarakat di daerah perbatasan untuk tidak menggunakan rupiah.
"Kalau kita sudah bangun infrastukturnya berupa ATM dan money changer di daerah perbatasan ini, jadi tidak ada alasan lagi tidak menggunakan rupiah.
Oleh karena itu, untuk penggunaan rupiah di daerah perbatasan ini harus ada kerja sama dan bersinergi antara pemerintah daerah, aparat kepolisaan, TNI dan tokoh masyarakat untuk wajib menggunakan rupiah di wilayah NKRI," ungkapnya, Kamis (12/4/2018) di Kantor BI Kaltara.
Baca: Prabowo Subianto Belum Pasti Jadi Capres, Meski Gerindra telah Beri Mandat, Ini Analisa Lengkapnya
Baca: Mengejutkan Lazio Kalah Telak, Atletico Madrid Lolos, Berikut Hasil Lengkap Liga Europa
Menurut Hendik, BI sebagai penanggungjawab penyediaan uang rupiah di Indonesia akan menambah infrastrukur untuk mendukung pelayanan uang layak edar di daerah perbatasan.
Apabila infrastruktur semuanya telah mendukung, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan rupiah dan menukarkan ringgit ke rupiah.
"Apabila infrastruktur sudah jalan dan sosialisasi kepada masyarakat sudah oke, tentunya kita akan meminta kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penegakan hukum kepada masyarakat yang masih menggunakan uang asing di wilayah NKRI.
Baca: 7 Perilaku tak Sportif Valentino Rossi di Masa Lalu Diungkit Media Spanyol, Balas Dendam?
Baca: Polda Sudah Periksa 42 Saksi, Ungkap Penyebab Pipa Minyak Pertamina Patah Tunggu Ini
Sebab masyarakat yang berada di wilayah NKRI wajib menggunakan mata uang rupiah," ujarnya.
Saat ditanya kapan penegakan hukum kepada masyarakat yang masih menggunakan mata uang asing di daerah perbatasan, kata Hendik, pihaknya terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum.
Baca: Tersangka Penembakan Orangutan Dilimpahkan ke Kejari, Polisi Selidiki Keterlibatan Keluarga
Baca: Gadis Muda Kumpulkan Donasi dengan Pura-pura sakit, Uangnya Digunakan. . .
"Yah dikoordinasikan dululah. Jadi kita persiapkan dulu infrastrukturnya dulu, kalau semua infrastrukturnya telah mendukung akan kita lakukan hal tersebut.
Sebab tidak ada alasan lagi tidak menggunakan rupiah, karena semua infrastrukturnya sudah kita sediakan," ucapnya. (*)