Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Hutan Bakau Tercemar Minyak, Warga Ngelap Pohon Mangrove Pakai Tisu
Berbagai cara dilakukan guna menyelamatkan mangrove dari kematian akibat terkontaminasi tumpahan minyak.
Areal seluas itu, tersebut terbagi di beberapa kawasan, diantara RT 15, 39,29 dan 32.
"Hampir semua tanaman bakau di Kampung Atas Air kena (tumpahan minyak) semua, puluhan ribu lah mas" ujarnya, Jumat Sore (13/4/2018) usai pembersihan.
Di dalamnya terdapat puluhan ribu vegetasi mangrove berjenis Rhizopora so dan Avicennia sp yang pendiriannya didukung Pertamina RU 5.
Banyak pejabat, organisasi menjadikan lokasi ini sebagai lokasi upacara simbolis penanaman.
Baca: Jessica Iskandar Bakal Menetap di Amerika, Tiba-tiba Ayu Ting Ting Sindir Begini
Selama pembersihan 2 pekan terakhir, ia menghitung ada 600 batang mangrove muda yang mati terkena ceceran minyak.
Ia memperkirakan jumlah itu semakin bertambah, karena banyak pohon yang masih relatif muda, dan tak tahan kontaminasi minyak.
Mengutip berbagai sumber termasuk di wawancara beberapa warga, kehadiran mangrove itu, selain berguna sebagai benteng ekologis dari ombak pantai, zona pemisah antara kilang, penghasil oksigen dan habitat biota laut seperti kepiting, ikan dan cacing laut.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku, sejak tumpahan minyak, omzet penjualan cacing laut atau biasa disebut pumpun untuk umpan pancing laut, mulai berkurang drastis.
Baca: Nggak Kalah dengan Anak-anak Jaman Now, Lihat deh Penampilan Nafa Urbach. . .
"Dulu kalau malam minggu saya bisa jual pumpun 800 bungkus, sebungkusnya Rp 2.500. Kemarin jual 80 bungkus aja, cacingnya banyak mati, kalau yang hidup juga bau minyak, ikan gak mau makan umpan,"ujarnya.
Laporan tim penanganan dampak tumpahan yang digawangi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan ekosistem mangrove terdampak sekitar 34 hektar di kelurahan Kariangau, 6.000 mangrove di Kampung Atas Air, Margasari, ditambah 2.000 bibit di lokasi sama. (*)