Berita Video
Nasi Kuning Mualaf Ini Dijual Rugi Rp3000 Bahkan Bisa Gratis, Eh Ada yang Beli Sepiring Rp5 Juta
Menariknya, diwarungnya ini, pembeli tidak dibatasi hanya untuk kaummiskin dan dhuafa. Semua kalangan boleh makan.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Muhammad Jusuf Hamka, mualaf asal kota Samarnda, Kalimantan Timur ini bercerita kenapa ia jualan nasi kuning murah seharga Rp3000 per porsi.
Dikutip TribunKaltim dari tayangan KompasTV, ia mengatakan, niat sebenarnya adalah ingin berbagi kepada sesama. Terutama untuk membantu masyarakat kurang mampu dan kaum dhuafa.
Warung nasi kuning miliknya itu ia namakan Warung Podjok Halal. Terletak di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dengan membayar uang hanya Rp 3000 pengunjung dapat mendapatkan nasi kuning lengkap dengan lauk pauknya.
Pengunjungnya beragam, mulai dari pengemudi ojek online, petugas kebersihan, pedagang dan lain sebagainya.
Satu di antara pengunjung Erwin mengaku sengaja berkunjung dari Kemayoran, Jakarta pusat ke warung tersebut karena penasaran.
Setelah mencicipi santap siang di warung tersebut, dirinya mengatakan makanan yang disediakan di warung tersebut sangat lezat.
Menurut Erwin adanya warung makan tersebut sangat membantu bagi masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah ke bawah.
Ia berharap agar warung makan serupa dapat tersedia di seluruh penjuru Indonesia.
Karena menurutnya kaum fakir dan dhuafa tidak hanya ada di Jakarta Utara.
"Harapan kedepannya kali bisa sih di setiap penjuru ada, karena kaum dhuafa ini ga cuma ada di Jakarta utara, kalo bisa se-Indonesia," ujar Erwin saat ditemui TribunJakarta.com Senin (16/4/2018) siang di Warung Podjok Halal sesaat setelah menyelesaikan santap siangnya.
Jusuf Hamka menambahkan,ia berencana membuka warung serupa di jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.
"Nanti akan ada di samping kantor KPK. Kebetulan di sana ada tanah kosong, dan saya sudah ngomong sama pemilik tanah dan dibolehkan untuk dipinjam," jelasnya.
Warung ini baru dibuka pada 8 Februari 2018 dan hanya dikhususkan untuk kaum dhuafa serta pekerja berpenghasilan rendah.
"Saya akan melihat respon masyarakat di Jakarta ini. Jika banyak yang membutuhkan, insyaallah saya ingin untuk membuka di seluruh Indonesia. Saya akan ajak kawan-kawan saya sesama pengusaha untuk berbagi dengan cara ini," kata Jusuf Hamka.
Pemilik warung ini adalah Jusuf Hamka, seorang pengusaha Tionghoa muslim di Jakarta.
Dari akun Facebook Iriansyah, Jusuf berencana membuka lima cabang warung di daerah lainnya.
Kenapa yang dijual nasi kuning. Ia mengaku ibunya dulu juga penjual nasikuning. Terinspirasi oleh ibunya itulah, ia kemudian membuka warung nasi kuning ini.
Jusuf Hamka meyakini bahwa secara matematika menjual nasi kuning Rp3000 se porsi lengkap dengan lauknya itu memang rugi. Sebab ia menyiapkan jualannya itu dengan cara membeli dari para penjual nasi kuning di sekitarnya seharga Rp 10.000-12.000 se porsi. Lalu dia jual kembali Rp3.000.
"Maka, jangan gunakan matematika dunia. Kalau gunakan matematika akhirat justru untung, sebab selisih kekurangan itu akan menjadi tabungan kita di akhirat," jelasnya.
Dengan dibantu beberapa karyawannya, Jusuf Hamka tak jarang turun langsung melayani pembeli. Ada yang kadang uangnya tidak cukup, ia lalu gratiskan karena mereka orang yang tidak mampu.
Menariknya, diwarungnya ini, pembeli tidak dibatasi hanya untuk kaummiskin dan dhuafa. Semua kalangan boleh makan.
Bayarnya pun suka-suka. Tidak sedikit pembeli yang kebetulan punya uang lebih lalu membayar Rp5000, R10.000 bahkan Rp20.000.
"Bahkan, ada orang kaya yang mampir beli di sini, setelah makan ia beri Rp5 juta. Alhamdulilah, ini semua akan kita kembalikan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan cara menjual nasi kuning ini."
Simak videonya berikut.
[achmad bintoro]